Dan, tidak bisa dilupakan pula warna vokal Bouvier yang semakin matang dan menjadikan Simple Plan berbeda dibanding band pop punk lain. Ia menyajikan improvisasi pada “Boom” dengan menyanyikan “BBB-BBB-B-Boom!”, terdengar semakin lihai dengan lagu lintas genre, misalnya reggae di track “Singing in the Rain” atau funk pada lagu “I Don't Wanna Go ToBed”, lalu tetap menyentuh dalam menyajikan pesan di lagu “Perfectly Perfect” dan “Problem Child”, dan masih berenergi pada lagu “P.S. I Hate You” dan “Nostalgic”.
Mengenai beragam warna musik yang terdapat di Take One for the Team, Bouvier berkata, “Kami perfeksionis. Kami tidak pernah puas dengan yang pernah kami kerjakan sebelumnya. Kami ingin selalu menunjukkan siapa kami,” ucapnya dalam sebuah wawancara dengan Altpress TV.
Take One for the Team adalah kombinasi seluruh resep keberhasilan Simple Plan di empat album terdahulu. Ada “Problem Child”, “Opinion Overload”, dan “I Refuse” yang menunjukkan pesan kehidupan untuk menjadi diri sendiri seperti yang mereka hadirkan melalui “Perfect”, “Welcome to My Life”, atau pun “Shut Up”.
Tak lupa, kisah patah hati dalam “Everything Sucks”, “P.S. I HateYou”, dan “Nostalgic”. Terakhir, hadir pula “Singing In The Rain” yang melanjutkan warna musik reggae yang sempat melahirkan mereka kembali dengan lagu “Summer Paradise” di album Get Your Heart On!.
Mendengarkan Take One for the Team tidak sekedar mengembalikan momen nostalgia bersama Simple Plan dimasa lalu, tetapi juga memberi harapan baru bahwa genre pop punk belum habis. Sebab, masih ada Simple Plan yang tetap bersedia bersenang-senang dengan pop punk demi memuaskan para pendengar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H