Teknologi pertanian modern, seperti irigasi tetes dan varietas padi tahan kekeringan, harus menjadi prioritas. Selain itu, penguatan cadangan beras nasional melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) harus dilakukan dengan lebih efektif, memastikan stok cukup untuk menghadapi fluktuasi harga di masa depan.
Krisis harga beras akibat El Nio adalah pengingat akan pentingnya reformasi dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan. Meskipun impor beras dapat meredakan tekanan dalam jangka pendek, langkah ini bukan solusi permanen.Â
Dengan investasi dalam teknologi, diversifikasi pangan, dan penguatan distribusi, Indonesia dapat membangun sistem pangan yang lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan. Ketahanan pangan bukan hanya tentang ketersediaan, tetapi juga tentang keberlanjutan untuk generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H