Mohon tunggu...
taufik maulana
taufik maulana Mohon Tunggu... -

hanya berusaha untuk sukses

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

(Analisa dan Fakta) Siapa yang Lebih Berbahaya? Google atau NSA?

26 Agustus 2013   23:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:46 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap hari sepertinya dunia Internet akan semakin berbahaya untuk di singgahi dengan gencarnya pelanggaran privasi yang dilakukan oleh Amerika dengan boneka NSA nya.

Walaupun mereka di tuding melakukan pelanggaran privasi namun tetap saja mereka dengan cepat menyanggah melakukan pelanggaran privasi, mereka berlasan hanya mencegah teror. Jika memang untuk mencegah teror kenapa harus sampai melakukan penyadapan terhadap PBB dan juga banyak negara lain nya, itu hanya akal-akalan Amerika untuk dapat mengetahui informasi dari setiap negara yang di anggap rawan menjatuhkan mereka.

Dunia Internet memang sangat menjunjung tinggi privasi pengguna namun tidak untuk NSA, jika NSA di anggap sebagai organisasi berbahaya dalam dunia internet lantas apakah masih ada sesuatu yang di anggap lebih berbahaya?? jawab nya ada ! dialah sang raksasa Google.

Berawal dari bocoran Jullian Assange mengenai kebusukan Google maka dunia sekarang sedang memantau aktivitas dari Google, raksasa Internet ini bisa dikatakan hampir menguasai seluruh algoritma data yang dimasukan oleh pengguna nya, oleh sebab itu pihak NSA bersama Amerika sangat mengharapkan bantuan Google untuk menjalan kan misinya menguasai komunikasi dunia.

Google sebagai raksasa Internet tidak serta merta memberikan data pengguna melain kan mereka menjualnya dengan harga jutaan dolar bahkan puluhan juta untuk memberikan izin terhadap NSA melakukan penyadapan.

Jika Google selama ini dikenal sebagai  sebuah perusahaan perdagangan dan juga sebagai pihak ketiga sebagai penyambung  bisnis antar pembeli dan penjual dalm dunia perdagangan membuat Google tidak terlalu di perhatikan sepak terjang nya dalam dunia politik.

Seluruh dunia hanya mengetahui mencari informasi dengan mengetik "kata kunci di google.com". tapi tahukah anda bahwa sebenarnya Google mempunyai algoritma unik dalam kata kuncinya, misalkan ada seorang wartawan sedang melakukan browsing mencari informasi  mengenai sesuatu masalah dalam sebuah negara maka Google secara otomatis akan menunjukkan informasi yang terbaik dari pihak yang telah berkerjasama dengan nya seperti dikutip dari businessreport. Ketika pengguna internet mencari informasi politik maka algoritma Google akan menaikkan dan memanipulasi serta meletakkan informasi yang menarik bagi siapa yang telah berkerjasama dengan nya.

Fakta itu didukung oleh keputusan salah satu pemimpin Google bahwa mereka akan membuat layanan baru dengan algoritma dalam layanan "one—and only one—of the political " . Mereka yang memerintah algoritma mungkin memang menguasai dunia.

Dimana Google berpotensi melebihi NSA sebagai pelanggar privasi berat? hal ini terletak dalam bidang analisis dengan senjata manipulasi algoritma yang dapat melacak informasi dan data. mereka juga dapat membuka otomatis setiap email yang lalu-lalang tanpa di ketahui oleh pihak pengirim. Dan lebih berbahaya bahwa Google layaknya seperti Intelijen yang melacak jejak kemana email yang telah di identifikasi mengandung hal yang di ingin kan oleh "Pembayar" di kirimkan.

Tentu saja ini merupakan pelanggaran privasi berat dalam dunia internet !


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun