Rubber atau karet merupakan bahan yang sangat penting dalam berbagai industri, mulai dari otomotif hingga medis. Namun, seperti bahan lainnya, rubber juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu di perhatikan.Â
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai kekurangan bahan rubber, dampaknya, serta upaya yang di lakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Kerentanan Terhadap Faktor Lingkungan
Salah satu kekurangan utama bahan rubber adalah kerentanannya terhadap faktor lingkungan. Paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan rubber menjadi keras dan retak. Selain itu, perubahan suhu yang ekstrim juga dapat mempengaruhi sifat elastisitas rubber.
Tidak hanya itu, rubber juga rentan terhadap serangan bahan kimia tertentu seperti minyak, lemak, dan ozon. Paparan bahan-bahan kimia tersebut dapat menyebabkan rubber menjadi keropos dan kehilangan kekuatannya.
Untuk mengatasi masalah ini, para ahli telah mengembangkan berbagai jenis aditif yang dapat di tambahkan ke dalam campuran rubber untuk meningkatkan ketahanan terhadap faktor lingkungan. Namun, penggunaan aditif ini juga memiliki dampak terhadap biaya produksi dan sifat mekanik rubber.
Keterbatasan dalam Aplikasi Tertentu
Meskipun memiliki sifat elastisitas yang baik, rubber memiliki keterbatasan dalam beberapa aplikasi tertentu. Salah satunya adalah berat jenisnya yang relatif tinggi. Hal ini membuat rubber kurang cocok di gunakan untuk produk yang memerlukan bobot yang ringan.
Selain itu, rubber juga memiliki sifat isolasi yang buruk terhadap panas. Hal ini dapat menjadi kendala dalam aplikasi yang membutuhkan komponen dengan daya tahan panas yang tinggi.
Untuk mengatasi keterbatasan ini, para peneliti terus melakukan pengembangan terhadap bahan polimer baru yang memiliki sifat mekanik yang mirip dengan rubber namun dengan bobot yang lebih ringan dan daya tahan panas yang lebih baik.
Dampak Negatif terhadap Lingkungan
Proses produksi rubber dan pembuangan limbah rubber dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Proses produksi rubber membutuhkan energi yang cukup besar dan menghasilkan emisi gas rumah kaca. Selain itu, limbah rubber yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah dan air.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa perusahaan telah mengembangkan proses produksi rubber yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, upaya daur ulang rubber juga terus di kembangkan untuk mengurangi jumlah limbah rubber yang di buang ke lingkungan.