Mohon tunggu...
Hayati Martha
Hayati Martha Mohon Tunggu... -

pemimpi, petualang dan penikmat pagi\r\n\r\nwww.hayatimartha.blogspot.com\r\nwww.falysha.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Madre, Kehangatan Hidup dari Sebuah Roti

11 April 2013   08:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:23 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya film ini tidak biasa. Ringan, tapi sangat menarik. Bagaimana tidak? Film yang diangkat dari novelet karya Dee Lestari ini mengisahkan tentang perjalanan panjang roti yang melegenda pada jamannya. Tan De Baker.Sebuah toko roti terkenal sejak era tahun 60-an ternyata mempunyai banyak kisah dalam perjalannya, juga telah menoreh banyak cerita pada orang-orang yang menjadi pelanggan ataupun pelayan setianya. Meski pada akhirnya toko roti ini mati suri karena tergerus zaman. Kehangatan kekeluargaan yang dibangun para pelayan setia Tan De Bakker ternyata tidak sia-sia, setelah satu-satunya ahli waris Tan De Bakker yaitu Tansen hadir dengan membawa warisan dari almarhum kakeknya pendiri toko roti. Warisan yang hanya berupa sebuah kunci lemari es tua penyimpan setoples “Madre” ternyata bisa merubah segalanya. Kehangatan keluarga Tan De Baker kembali lagi, juga jalan hidup Tansen sang penggila ombak. Madre yang dalam bahasa Spanyol artinya ibu merupakan biang roti yang digunakan Tan De Baker selama bertahun-tahun.

Film besutan Sutradara Benny Setiawan ini, dimainkan secara apik oleh Vino G. Bastian, Laura Basuki dan Didi Petet. Selain banyak makna-makna yang sangat filosofis dalam setiap percakapannya, Madre juga mengajak penonton untuk lebih mengetahui banyak tentang Roti. Bagi kita roti mungkin hanya sekedar roti. Pengganjal perut ketika lapar dan juga teman ketika minum teh atau kopi di pagi dan sore hari. Namun di film ini kita disuguhkan dengan roti yang ternyata mempunyai nilai histori tersendiri. Madre mungkin hanya satu dari biang roti yang dihasilkan untuk bisa mendapatkan roti-roti yang bercita rasa tinggi. Dan Madre juga satu dari banyak biang roti yang dihasilkan dengan seni meramu tingkat tinggi yang dihasilkan penciptanya. Karena biang roti ini ternyata bisa hidup sampai ratusan tahun!! dengan syarat ia harus disimpan dalam lemari es.

Seperti halnya Dee yang ketika menulis novelet ini seperti kerasukan melahap roti setiap waktu, sayapun selesai menonton film ini seperti tak sabar untuk segera melahap berbagai jenis roti. Madre...biang roti...layaknya makhluk hidup karena memang bisa menghidupkan banyak orang!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun