Mohon tunggu...
Huzna Alia
Huzna Alia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di universitas Nahdlatul ulama NTB

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Analisis Keunikan dan Pemasaran Baju Adat Lambung untuk Memperkaya Wisata Budaya di Lombok NTB

26 Juni 2024   07:58 Diperbarui: 26 Juni 2024   09:43 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto penulis bersama ibu Nurmin 

Suku Sasak adalah Masyarakat asli yang mendiami wilayah pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mataram menjadi kota pulau Lombok-Ibukota Provinsi NTB. Keberadaan budaya juga mempengaruhi minat dalam perkembangan ragam hias.

Menurut pendapat Yunanto (2015:3) pakaian adat merupakan simbol kebudayaan suatu daerah.Dalam upaya pembinaan kebudayaan, secara implisit terkandung pengertian tentang pelestarian, khususnya menyangkut nilai-nilai luhur budaya bangsa. Pakaian adat, adalah kostum yang mengekspresikan identitas, yang biasanya dikaitkan dengan wilayah geografis atau periode waktu dalam sejarah. Pakaian adat juga menunjukkan status social, perkawinan, atau agama. dalam konteks social pakaian adat memberikan keselarasan, keharmonisan, bagi tubuh manusia yang dapat menjelmakan rasa etletis.

Sade merupakan nama desa yang cukup familiar di kalangan masyarakat luas. Lokasinya berada di samping jalan aspal, Desa Rambitan, Pujut, Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Sade juga salah satu daerah yang masih mempertahankan pakaian adat lambung untuk menemani aktifitas mereka menenun songket sehari-hari. ibu nurmin menuturkan "Baju adat Lambung tradisional Sasak yang dijual untuk wisatawan yang berkunjung mulai harga Rp100ribu hingga 300rb-an tergantung jenis dan ukuran kain menjadi salah satu produk UMKM unggulan yang ditawarkan pada gelaran MotoGP Maret 2022 tahun lalu".


Baju adat Khas Lombok yang mana karya seni tradisional yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. dari segi desain, baju adat Lambung memiliki banyak unsur dan elemen yang mengandung makna filosofis yang mendalam. selain itu penggunaan warna-warna cerah dan kain yang berkualitas tinggi membuat baju adat lambung terlihat indah dan elegan. Oleh karna itu, masyarakat desa sade memanfaatkan Baju adat Lambung sebagai UMKM bagi Wisatawan yang berkunjung didesa Sade. Selain untuk UMKM Warga desa Sade juga Melestarikan akan keindahan pada Baju adat Lambung untuk mempertahankan Budaya atau Adat pada Suku Sasak.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun