Pangkalpinang - Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengharapkan siswa SMKN 2 Pangkalpinang menjadi anak produktif, sehingga tidak membebani keluarga. Stunting membuat anak menjadi tidak produktif dan pernikahan usia anak salah satu penyebab stunting.
"Mudah-mudahan di sini tidak ada anak yang stunting, sebab anak stunting tidak mungkin bisa sekolah di sini," kata Asyraf saat menjadi pembina upacara rangkaian kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Perkawinan Usai Anak dan Stunting, di SMKN 2 Pangkalpinang, Senin (28/11/2022).
Upacara tersebut dihadiri sekitar 1500 siswa dan diikuti para guru dan tenaga administrasi SMKN 2 Pangkalpinang. Usai menyampaikan amanat, Asyraf mengajak siswa-siswi untuk sepakat menolak pernikahan usia anak, lalu ajakan ini disambut semangat oleh siswa.
Kegiatan kali ini mengusung tema "Remaja Peduli Stunting Pasti Tolak Perkawinan Usai Anak". Sebelumnya, tanggal 24 lalu kegiatan serupa dilaksanakan di SMA Negeri 4 Pangkalpinang, hari ini di SMK Negeri 2 Pangkalpinang dan tanggal 30 nanti di SMK PGRI Pangkalpinang.
Rendahnya tingkat pendidikan sebagai penyebab pernikahan usia anak. Asyraf menambahkan, selain itu adanya penyalahgunaan teknologi komunikasi. Hendaknya semua siswa tidak hanya sekedar bisa menyelesaikan pendidikan, tapi harus menjadi manusia berkualitas.
"Ke depan tidak hanya mengandalkan ijazah. Harus mempunyai keahlian serta berperilaku baik," sarannya.