1. Conversational (Bersifat Percakapan)
Ketika menulis naskah untuk media Tv, kita menulis untuk di dengar. Tulislah naskah dengan gaya seperti orang berbicara  sehari-hari, yang paling biasa didengar orang agar mudah dipahami pemirsa. Karena Tv merupakan media audio-visual, tidak seperti radio yang hanya audio. Kelemahan media televisi adalah berita yang ditayangkan pada umumnya hanya satu kali, jadi pemirsa tidak dapat meminta pengulangan siaran lagi. Kecuali berita yang sangat penting, berita tersebut akan selalu disiarkan dan akan ada update-an selanjutnya.
2. Clear (Jelas)
Batasi kalimat untuk satu gagasan saja, agar pemirsa dapat mendengar dan memahami  isi berita dengan baik. Jangan memakai jargon atau bahasa gaul dalam penulisan naskah berita, karena tidak semua kalangan mengetahuinya. Dan hindari pemakian kalimat yang rumit. Jangan menggunakan angka terlalu banyak, karena pemirsa akan kesulitan menangkap berita jika terlalu banyak angka, buatlah angka tersebut mudah dimengerti.
3. Concise (Ringkas/Singkat)
Tulislah naskah menggunakan kalimat-kalimat yang pendek dan gunakan juga kalimat yang bersifat pernyataan (Deklaratif). Cobalah membatasi kalimat yang anda tulis agar tidak lebih dari 20 kata.
4. Compelling (Menarik)
Tulislah naskah dalam bentuk kalimat aktif. Para penulis naskah berita biasanya menggunakakn kalimat aktif agar lebih menarik dan  kalimat aktif juga lebih pendek dibandingkan kalimat pasif.
5. Clich Free (Bebas kata klise)
Banyak para reporter yang masih menggunakan kata klise yang mungkin memang tidak akurat namun, mereka merasa sulit menghindari kata tersebut. Contohnya seperti "Kasus ini masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian," Kalimat ini bisa dibilang tidak memberikan informasi lengkap kepada pemirsa. Kalimat klise tersebut dapat diubah dengan kalimat yang lebih informatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H