Mohon tunggu...
Hutri Cika Berutu
Hutri Cika Berutu Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada 2015

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Film : Friends Never Die

7 Oktober 2015   21:58 Diperbarui: 7 Oktober 2015   22:53 1628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Semua masalah mereka hadapi bersama. Gun dan teman-temannya juga mengajarkan Song bagaimana cara untuk menjadi seorang laki-laki sejati. Sampai suatu hari Gun melihat teman-temannya diserang oleh anggota geng yang lain, ia malah ditusuk ketika menolong teman-temannya itu. Sehingga akhirnya ia meninggal dan membuat kesedihan yang mendalam pada diri sahabat-sahabatnya. Namun sahabat-sahabat berjanji tidak akan melupakannya dan tetap menyimpan dalam hati sebagai kenangan terindah. Sejak saat itu mereka pun menjadikan kekerasan dalam masa remaja mereka itu menjadi sebuah kenangan pahit yang ingin mereka lupakan.

Mungkin orang menganggap film tentang persahabatan itu sudah biasa dan sering ditampilkan. Namun film ini terlihat sangat berbeda. Dari alur yang disusun sedemikian rupa, kita dapat merasakan bahwa penulis telah berusaha merealisasikannya menjadi sebuah film yang tidak hanya sekedar biasa, namun sangat luar biasa.

Selain tokoh-tokohnya yang ganteng dan cantik, film ini didukung oleh aktor dan aktrisnya yang menjalankan peran dengan sangat baik. Film ini juga dikemas dengan cerita yang sangat menarik tentang persahabatan dengan ikatan yang sangat kuat. Kisah menegangkan, senang, sedih, lucu, dan berbagai perasaan lain dijadikan menjadi sebuah film. Walaupun berakhir dengan sad ending karena tokoh utamanya meninggal, namun tetap saja film Friends Never Die ini mengajar kita tentang kesetiakawanan dan arti sahabat yang sesungguhnya.

Film ini dominan menampilkankan tokoh Gun yang diperankan oleh Mario Maurer tidak disukai dan juga ditakuti oleh banyak mahasiswa, bahkan guru-guru serta pemimpin kampus sudah sangat putus asa dalam mengarahkannya. Sehingga sampai di akhir cerita ia masih tetap di-labelling orang banyak orang sebagai anak yang brutal karena suka berkelahi. Padahal Ia hanyalah seorang anak laki-laki yang terjebak dalam kesibukan orangtuanya sehingga ia merasa kurang perhatian dan kasih sayang orangtua.

Di balik sosok Gun yang dingin dan ter-labelling negatif itu, ia adalah orang yang sangat menghargai persahabatan dan rela melakukan apa saja demi sahabatnya. Ia pun suka menolong sahabatnya yang sedang dilanda masalah. Bahkan Gun sempat memberi tumpangan tempat tinggal selama beberapa hari kepada Song dan Tod, karena pada saat itu keadaan mereka memang sangat terpuruk.

Walaupun persahabatan telah mereka jalin sempat mengalami ‘keretakan’, namun mereka tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa mereka benar-benar membutuhkan sebuah persahabatan. Hal inilah yang patut menjadi teladan bagi kita

Banyak kutipan-kutipan kalimat persahabatan yang indah yang dapat kita temukan di dalam film ini. Seperti perkataan Gun yang dapat kita kutip “Persahabatan itu bukan hanya sehari atau dua hari, tetapi selamanya”, atau kutipan lain dari film tersebut yang mengatakan “Jangan pernah ragu untuk berbagi kesedihanmu pada kami. Di sini kami bisa menjadi lebih dari keluarga untukmu”. Ini menunjukkan betapa pentingnya seorang sahabat di hidup kita.

Dalam film Friends Never Die ini juga disajikan cerita tentang cinta dan kasih sayang, dimana hal tersebut juga mengajarkan kepada kita bahwa cinta dan kasih sayang jauh lebih berharga dari harta berlimpah dan dari apa pun di dunia ini.

Tujuan film ini bukan hanya memberi pesan moral kepada para remaja, tetapi juga mengingatkan orangtua untuk tetap memberikan kehangatan dan kasih sayang untuk anak-anaknya. Jangan sampai ada penyesalan, seperti yang dialami orangtua Gun.

Namun, di balik suksesnya sebuah film dengan berbagai pesan moral yang mengesankan serta terdiri dari unsur positif lainnya, pasti selalu ada saja sisi negatif yang terkandung di dalam. Pengambilan film ini sering dilakukan di luar ruangan. Hal tersebut membuat efek suaranya menjadi kurang jelas. Selain itu, film ini mengandung banyak unsur kekerasan dan unsur yang seharusnya tidak pantas dinikmati para remaja labil, seperti berbicara kasar, mem-bully, merokok, meminum minuman beralkohol, dan kehidupan malam lainnya. Walaupun demikian, tetap saja alur ceritanya secara keseluruhan dapat dinilai sangat bagus.

Oleh karena itu, film ini bisa kita sebut sebagai salah satu film terbaik Thailand. Walaupun film ini diproduksi tiga tahun yang lalu, tapi ceritanya masih tetap terkenal di masyarakat. Dan menurut saya ini merupakan recommended film untuk siapa saja khususnya para remaja yang sedang menjalin persahabatan atau yang sedang mencari sahabat sesungguhnya, karena film ini memang sangat inspiratif dan banyak pesan-pesan tersirat yang bisa kita dapat di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun