Liverpool sedang mengalami performa kurang bagus di Liga Domestik. Akibatnya, pada pekan ke-19 kemarin The Reds harus rela turun ke posisi empat klasemen sementara.
Dari lima pertandingan terakhir di Premier League, Liverpool hanya mampu meraih satu kemenangan, tiga hasil imbang, dan satu kali kekalahan. Terbaru, pasukan Jurgen Klopp hanya bermain imbang melawan Man United di Stadion Anfield akhir pekan lalu.
Hasil tersebut tentu berbanding terbalik dengan raihan musim lalu, di mana Tren Alexander-Anorld dkk bermain cukup impresif di awal musim hingga membuat mereka duduk nyaman di puncak klasemen.
Secara keseluruhan, pola permainan Liverpool sejatinya tidak berbeda jauh dengan musim-musim sebelumnya.
Namun, masalah penyelesaian akhir kini sedang menyelimuti kubu The Reds di beberapa pertandingan terakhir EPL.
Pada laga Big Match menghadapi Man United misalnya, Liverpool sebenarnya cukup mendominasi jalannya pertandingan. Terbukti, Henderson dkk mampu menguasai bola sebanyak 65.7% berbanding 34.3%. Akan tetapi, Liverpool hanya menciptakan tiga shoots on target dari 17 kali percobaan tembakan ke gawang.
Kejadian serupa juga dialami Liverpool saat mereka takluk 0-1 dari Southampton 5 Januari lalu. Bermain sebagai tim tamu, Andrew Robertson dkk menguasai jalannya laga dengan penguasaan bola 67% berbanding 33%. Tapi, saat itu The Reds hanya mampu membuat satu tendangan on target dari 17 kali percobaan.
Statistik di atas membuktikan kalau lini serang Liverpool kini sedang tidak baik-baik saja.
Ya, trend negatif yang diraih Merseyside Merah tidak lepas dari penampilan kurang baik Trio lini depan mereka yakni Moh Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane.
Hal tersebut rupanya cukup berimbas dengan raihan gol yang didapat Liverpool belakangan ini.
Memang, saat ini Liverpool menjadi tim paling subur di EPL dengan raihan 30 gol. Terlebih, Â pemain andalan mereka Moh Salah menempati posisi pertama daftar topskor sementara dengan 13 gol.