Mohon tunggu...
Huta
Huta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kembalikan Kembalianku

8 Maret 2016   15:07 Diperbarui: 8 Maret 2016   15:27 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya kejadian 07 Mar’16 adalah hal yang sudah sering terjadi, bahkan minggu  tgl 06 Mar’16 sempat melihat acara investigasi di trans tv ttg mbak2 kasir yang nakal.

Saya menulis karena pingin keluarin uneg2 dari pada jadi jerawat. Sebenarnya kejadiannya udah sering, yaitu kembalian uang belanjaan yang nominalnya antara 100-500 rupiah tidak dikembalikan tapi di “donasi”kan. Memang setiap ada kembalian dengan nominal pecahan selalu ditanyakan apakah mau didonasikan?. Kebanyakan orang termasuk saya akan bilang, iya karena mikirnya ya sudah disumbangin aja itung2 buat amal. Tetapi kejadiannya akan berbeda jika peruntukan awal untuk didonasikan yang kadang saya sendiri tidak tahu didonasikan kemana ternyata peruntukannya melenceng.

Tidak semua mini market tetapi paling sering di A*mart Gading S, karena beberapa kali mampir belanja disana saat jam makan siang. Selama ini  tidak pernah terlalu memperhatikan struk, karena hny melihat dimonitor, dan memang selalu ditanya apakah akan didonasikan 100, 200 rupiahnya?. Tetapi jika diperhatikan di struk, nominal donasi tsb tdk pernah tercantum distruk belanja, yang berarti tidak tercatat dipembukuan mini market tsb bahwa ada uang donasi yang masuk. Uangnya kemana, well, saya rasa tau sama tau aja … hahhaha. Pernah sech saya minta uang kembalian recehnya, kadang mba kasirnya akan cembetut dikit (mungkin mikirnya pelit amat sech ne orang hahhaha) atau malah bilang gak ada uang kembalian. :D

Kasus yang mirip-mirip terjadi di mini market T*T*L Buah Modern*, yang melakukan pembulatan keatas, jadi kalo kita belanja misal Rp. 10.411, maka konsumen diwajibkan membayar Rp. 10.500, bukan dilakukan pembulatan ke bawah. Pernah saya coba tanya ke mba kasirnya bukannya sebaiknya  nominal tersebut seharusnya dibulatkan menjadi Rp. 10.400?, mba kasirnya lsg cemberut dan diam saja tetapi ketika mengembalikan uang kembalian si mba kasirnya memalingkan muka hahahhaha, sadis bgt dah :-p Dilain hari dengan kejadian mirip, saya menyatakan bahwa saya tidak memiliki uang kembalian 500 kalau mau 400, mba kasir dengan setengah memaksa bil, masa gak ada 100 lagi, hahahhaha, akhirnya karena mikir ya sudah lah, mengalah dari pada dicemberutin ama mba2 kasir nya, gi pula itung2 beli plastik dah … :-p

Bukan masalah uang 100, 200 tapi rasanya gak baik saja, jika memang uang tsb untuk didonasikan, dan tidak disalurkan, bukankah oknum2 mba2 kasir tu makan duit donasi yach, yang biasanya buat bantu orang yang membutuhkan. Aaiih, cari tambahan ma jangan gitu2 kali ya …

Inilah uneg2 saya, menjelang gerhana matahari total :D 

Salam Damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun