Weekend yang lalu saya berkesempatan untuk berputar-putar Christchurch CBD, daerah yang paling parah kerusakannya karena gempa pada  bulan Februari yang lalu. Walau area sudah dibuka, tetapi daerah sekitar Cathedral Square dan Colombo Street masih tertutup untuk umum. Area-area tersebut bagaikan kota Mati. Bekas-bekas gempa masih berserakan. Toko-toko masih dalam kondisi ketika ditinggalkan oleh pemiliknya. [caption id="attachment_103901" align="aligncenter" width="300" caption="Red Zone (city council)"][/caption] Peta tersebut menunjukkan daerah-daerah yang mengalami kerusakan parah termasuk didalamnya Cathedral Square yang tersoho itu dan bus exchange. Untuk diketahui bahwa red zone pada peta tersebut merupakan daerah yang tertutup dimana disetiap sudut nya di jaga oleh tentara New Zealand. Pada kesempatan tersebut saya berhasil menjepret kondisi terkini dari Christchurch CBD. Sedih sekali melihat kota yang dahulunya hidup dan indah ini menjadi kota yang penuh dengan reruntuhan dan ditinggalkan. Jika dahulu turis yang datang ke Christchurch memandang dengan kagum keindahan arsitektur garden city ini tetapi sekarang mereka memandang dengan miris reruntuhan tersebut. [caption id="attachment_103902" align="aligncenter" width="300" caption="Colombo Street (Dok:pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H