Mohon tunggu...
Mister Hussein
Mister Hussein Mohon Tunggu... -

Akademisi dan peneliti di bidang bisnis dan manajemen. Mengabdi di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang.

Selanjutnya

Tutup

Money

Antara Sinta-Jojo, Kaskus dan Kompasiana

22 September 2010   12:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:03 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti masih teringat di memori kita semua beberapa waktu yang lalu publik tanah air di guncang duet maut Sinta-Jojo dengan lip-sync keong racun nya. Siapa yang mengira jika dalam waktu singkat mereka berhasil menjadi selebritis dan hebat nya berhasil masuk dalam trending topic twitter.

Keberhasilan instan Sinjo jika dirunut akan bermuara dari keisengan mereka mengupload video lip-sync tersebut ke youtube. Bola salju semakin membesar ketika video tersebut sukses nangkring di kaskus, salah satu forum online terbesar di Indonesia. Dengan jumlah member yang mencapai angka 2 juta tersebut tidak heran jika arus informasi menggelinding sangat cepat.

Pola informasi macam ini sangat berguna jika digunakan dalam bisnis/pemasaran. Saya jadi teringat sebuah buku karya Hermawan Kartajaya yang bercerita mengenai New Wave Marketing. Dimana dalam buku tersebut Guru Pemasaran tersebut telah memformulasikan suatu konsep marketing baru New Wave Marketing sebagai pengganti konsep sebelum nya Legacy Marketing. Nah sekarang saya baru sadar, ternyata kaskus, sebagai media online memiliki kemampuan yang sangat besar dalam aplikasi New Wave Marketing. Terbukti bagaimana SInjo dapat melejit dalam kurun waktu kurang dari sebulan.

Bagaimana dengan kompasiana? Sebagai salah satu komunitas online, kompasiana pun dapat menjadi media pemasaran yang powerful. Khususnya media pemasaran ide dan gagasan. Jadi, barang siapa ingin menjadi artis dadakan maka pelajarilah dengan seksama konsep-konsep pemasaran kontemporer seperti halnya New Wave Marketing karena saat ini telah banyak media-media pendukungnya seperti halnya kaskus dan kompasiana. Mungkin jika Hermawan Kertajaya membaca tulisan ini bisa lebih memberikan analisa lebih tajam bagaimana komunitas online dapat memfasilitasi pemasaran model New Wave Marketing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun