Mohon tunggu...
Mister Hussein
Mister Hussein Mohon Tunggu... -

Akademisi dan peneliti di bidang bisnis dan manajemen. Mengabdi di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Yang Tersisa dari Gempa Christchurch New Zealand

22 Februari 2011   17:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:22 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_92617" align="aligncenter" width="680" caption="Cathedral Square sebelum dan pasca Gempa (dailymail.co.uk dan smh.com.au)"][/caption]

Sudah hampir 24 jam yang lalu Christchurch salah satu kota terbesar di Selandia Baru di hantam gempa bumi dengan kekuatan 6.3 SR. Sudah banyak tulisan, laporan dan liputan diberitakan tidak hanya secara nasional tetapi juga internasional. Bantuan dan simpati pun terus berdatangan dari belahan dunia. Para warga baik domestik maupun pendatang bahu membahu melakukan evakuasi, penyelamatan dan perbaikan.

Seperti telah banyak diberitakan hingga tadi malam tercatat 65 korban jiwa yang diprediksikan masih akan bertambah. Sarana dan prasarana serta fasilitas umum banyak yang rusak. Icon serta landmark kota Christchurch seperti halnya Cathedral Square yang tersohor itu ambruk begitu pula Hagley Park taman terbesar di Kota Christchurch di laporkan mengalami kerusakan parah. [caption id="attachment_91367" align="aligncenter" width="306" caption="Cathedral Square Sebelum Gempa (dailymail.co.uk)"]

12983955181020056839
12983955181020056839
[/caption] [caption id="attachment_91368" align="aligncenter" width="420" caption="Cathedral Square Pasca Gempa (smh.com.au)"]
12983955821877104784
12983955821877104784
[/caption] Bandar udara International Christchurch langsung ditutup untuk seluruh penerbangan baik nasional maupun internasional. Seluruh rumah sakit tidak hanya di Kota Christchurch dan sekitar nya tetapi hingga ke provinsi lain seperti halnya Otago dan Auckland pun disiagakan untuk menampung korban. Civil Defense di bantu kepolisian dan warga terus bekerja untuk mencari korban-korban yang "mungkin" masih berada dibawah reruntuhan bangunan. [caption id="attachment_91372" align="aligncenter" width="600" caption="Kerusakan Kota Christchurch (TV3.co.nz)"]
12983967182016928484
12983967182016928484
[/caption] Gempa tersebut juga mengakibatkan lumpuh nya perekonomian Kota Christchurch dan sekitar nya seperti halnya Lincoln dan Rolleston. Hampir semua SPBU dan supermarket tutup. Toko-toko sejak siang hari ditinggalkan pemilik dan karyawannya. Tetapi dibalik itu semua patut diacungi jempol bahwa tidak ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi dengan melakukan penjarahan maupun pencurian. Secara nasional gempa tersebut juga menyebabkan kurs mata uang NZD melemah hampir terhadap seluruh kurs mata uang dunia seperti halnya USD, EURO, AUD dan SGD. Yang cukup menggembirakan sampai saat ini tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dari WNI yang berada di Kota Christchurch dan sekitarnya. Perhimpunan Pelajar Indonesia Canterbury (PPIC) bersama Canterbury Indonesian Society dan KBRI Wellington setelah gempa segera melakukan pendataan bagi warga dan pelajar Indonesia yang jumlah nya sekitar 150 orang tersebut. Walaupun tidak ada korban jiwa dan luka tidak sedikit WNI yang harus mengungsi dikarenakan putus nya jaringan listrik dan kerusakan-kerusakan bangunan sehingga tidam aman tetap berada dirumah. Akan tetapi di malam harinya beberapa WNI sudah kembali kerumah masing-masing ketika listrik dan air sudah berjalan normal. Untuk beberapa hari kedepan perkantoran dan sekolah serta universitas akan diliburkan. Pemerintah Kota Christchurch dipimpin Walikota Bob Parker dan juga civil defense dan para building assessor akan segera melakukan pengecekan kelayakan bangunan. Bagi pembaca Kompasiana yang juga ingin merasakan "darkest day" Kota Christchurch silakan lihat rekaman video ini. Sekian sedikit laporan dari saya, doakan kami, pelajar dan warga negara Indonesia di Christchurch dan sekitarnya aman dan selamat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun