Mohon tunggu...
Mister Hussein
Mister Hussein Mohon Tunggu... -

Akademisi dan peneliti di bidang bisnis dan manajemen. Mengabdi di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Dari BePe Hingga Bachdim

3 Januari 2011   00:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:01 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu santer berita yang beredar di masyarakat baik di media massa maupun di jejarin microblogging Twitter yang menyebutkan Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan terancam untuk tidak dapat mebela Tim Nasional Indonesia disebabkan klub yang mereka bela Persema Malang mengundurkan dari ISL kompetisi resmi yang diadakan oleh PSSI dan berpindah ke LPI kompetisi baru yang dianggap ilegal.

Saya sebagai salah satu pendukung Timnas Indonesia merasa sedikit terusik dengan "ancaman" tersebut. Oleh karena itu saya berpikir mengapa pemain bertalenta sekelas Irfan Bachdim harus bermain di Liga Indonesia entah itu LPI maupun LSI. Dengan umur yang masih muda didukung bakat yang luar biasa, seharus nya Bachdim dan Kim Kurniawan merumput di negara-negara yang memiliki iklim sepak bola yang baik serta di dukung liga yang dikelola secara profesional.

Jika menembus liga Eropa terlalu berat bagi pemain-pemain Indonesia, maka tidak salah nya mulai melirik negara negara Oceania seperti halnya Australia ataupun New Zealand. Beberapa waktu yang lalu salah satu superstar Indonesia Bambang Pamungkas mencoba peruntungannya dengan ikut seleksi pada Wellington Phoenix anggota Liga Professional Australia. Akan tetapi karena ketatnya persaingan maka untuk sementara kami warga dan pelajar Indonesia di New Zealand dan Australia untuk sementara melupakan impian melihat pemain Indonesia merumput di benua Kangguru.

Nah melihat kisruhnya pengelolaan Liga Indonesia alangkah lebih baik jika pemain-pemain muda Indonesia macam Irfan Bachdim, Kim Jeffrey, Okto Maniani dan Yongki Ari Bowo mencoba peruntungan di luar Liga Indonesia. Tidak usah takut jika kalian bermain baik maka kalan menuju Timnas akan semakin lebar.

Buat PSSI sendiri sudah waktunya untuk berpikiran terbuka. Jangan hanya melihat pemain-pemain yang berlaga di Liga Indonesia saja. Saya kira banyak orang Indonesia yang bermain di liga-liga negara lain tanpa perlu melakukan naturalisasi. Sebut saja Rigan Agachi yang bermain di FC Geldrop penghuni divisi 3 liga belanda maupun Syaffarizal Mursalin pemain Al-Khor Liga Qatar.

Untuk tahap awal daripada melakukan naturalisasi lebih baik PSSi mengaktifkan pemandu bakat nya untuk memantau pemain-pemain Indonesia yang berada di luar negeri. Walaupun bermain diliga divisi 3 sekalipun kualitas mereka masih di atas rata-rata pemain-pemain Asia Tenggara. Lihat saja Younghusband bersaudara. Walaupun mereka tidak memiliki klub sejak 2008 tetapi kualitas mereka tetap diatas rata-rata.

Jadi, jika Indonesia ingin mengukir prestasi di tingkat dunia, sudah waktunya talenta-talenta muda Indonesia mengepakkan sayap di luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun