Program Mahasiswa Berdesa (PROMAHADESA) merupakan sebuah program pemberdayaan desa yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember kepada sasaran mitra. PROMAHADESA diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember yang berfokus untuk memberikan kontribusi secara nyata dalam pengembangan dan peningkatan kesejahteraan desa yang menjadi sasaran pengabdian.
Melalui program ini, sekelompok mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Jember di bawah bimbingan Bapak Nanang Tri Haryadi, S.P., M.Sc. berkolaborasi dengan Kelompok Tani Taman Tirto Desa Pace yang anggotanya memiliki mata pencaharian sebagai petani kopi. Tim PROMAHADESA berfokus pada peningkatan produktivitas kopi dan peningkatan kesejahteraan petani kopi melalui pendapatan tambahan yang didapat selain dari budidaya kopi. Berangkat dari tujuan tersebut, Tim PROMAHADESA yang beranggotakan 10 orang, gabungan dari Program Studi Agroteknologi dan Program Studi Ilmu Tanah mengusung kegiatan dengan judul, "Pemberdayaan Kelompok Tani Kopi Melalui Pelatihan Budidaya Lebah Madu Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Dan Produktivitas Kopi Di Desa Pace, Jember".
Desa Pace merupakan salah satu desa di Kecamatan Silo Kabupaten Jember yang terletak di wilayah lereng gunung dengan ketinggian 560 mdpl. Keadaan topografi tersebut menjadikan komoditas kopi sebagai salah satu potensi unggulan. Pada tahun 2022, luas perkebunan kopi di Desa Pace mencapai 5.107 ha dengan total produksi sebesar 8.901,6 ton/tahun. Namun, angka produktivitas tersebut belum dapat dikatakan optimal, selain itu, sebagian besar petani hanya menggantungkan hidupnya pada budidaya kopi yang hanya dipanen setahun sekali. Melihat permasalahan dan peluang yang ada, Tim PROMAHADESA mengajak Kelompok Tani Taman Tirto untuk melakukan budidaya Lebah Klanceng.
Lebah dapat berperan sebagai polinator aktif baik berbagai macam tanaman salah satunya kopi. Budidaya lebah klanceng dapat menunjang peningkatan produksi kopi hingga sebesar 22% dan peningkatan produksi madu dengan tingkat kandungan sukrosa sebesar 28%. Selain itu, potensi penjualan madu lebah klanceng juga semakin berkembang di pasaran, sehingga dapat dijadikan sebagai usaha sampingan para petani ketika tanaman kopi tidak sedang berbuah.
Setelah sukses melaksanakan sosialisasi program, Tim PROMAHADESA bersama para anggota Kelompok Tani Taman Tirto melaksanakan beberapa tahapan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan pelatihan berupa kegiatan pelatihan budidaya lebah klanceng, pelatihan pembuatan setup lebah, pelatihan pemindahan koloni lebah klanceng, pelatihan pemanenan madu klanceng dan pasca panennya. Kegiatan ini sukses dilakukan, dibuktikan dari antusisasme para petani setiap diadakan kegiatan pelatihan serta hasil pre-test post-test yang dilakukan pada setiap kegiatan. Diharapkan program ini dapat memberikan manfaat dari segi sosial ekonomi dan kesejahteraan para anggota Kelompok Tani Taman Tirto dan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H