Mohon tunggu...
Husnul Khotimah
Husnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Jokowi 'Ramal' Kondisi Ekonomi Tahun 2023

15 Oktober 2022   14:31 Diperbarui: 15 Oktober 2022   14:43 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb


Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam berbagai kesempatan telah mengingatkan bahwa banyak negara yang sudah jatuh ke dalam krisis utang akibat dinamika ketidakpastian ekonomi global.


Jokowi bahkan belum lama ini menyebut tanda-tanda kegelapan ekonomi dunia semakin terlihat. Jokowi mengaku telah mendapatkan informasi ini langsung dari pertemuan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-World Bank Meeting) di Amerika Serikat.

Melansir infopublik.id, yang dimaksud Jokowi dengan gelap adalah kondisi perekonomian dunia yang merujuk pada prediksi serta kalkulasi dari lembaga-lembaga internasional.

Jika merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata gelap jelas menunjukkan gambaran adanya situasi atau kondisi yang kurang menyenangkan.

"Selalu berulang-ulang saya sampaikan, situasi ekonomi dunia sekarang ini betul-betul pada posisi yang tidak baik-baik saja. Ketidakpastiannya sangat tinggi. Semua negara pada posisi yang sangat sulit sekarang ini," kata Jokowi.

Posisi sulit yang dimaksud Jokowi adalah sejumlah tekanan terhadap ekonomi dunia yang dipicu adanya perang di Ukraina dan Rusia yang tak kunjung usai. Selain itu, ada pula ancaman krisis pangan, krisis energi, serta krisis finansial.

Krisis multi dimensi yang melanda dunia itu tidak urung berimbas pada ekonomi Indonesia. Meskipun kondisi ekonomi nasional masih terbilang masih kuat, namun, kewaspadaan terhadap ekonomi global patut menjadi perhatian.

Presiden Joko Widodo memprediksi kondisi ekonomi dunia pada tahun 2023 akan lebih sulit daripada tahun ini, pertumbuhan ekonomi yang melemah serta naiknya inflasi akan membuat harga sejumlah komoditas naik, preside Jokowi punmenggambarkan kondisi ini sebagai hal yang mengerikan.

Hal tersebut disampaikam Presiden saat membuka Silaturahmi Nasional PPAD 2022. Bogor Jum'at 5 Agustus.

Jokowi berbicara soal kondisi ekonomi global setelah dirinya bertemu para pemimpin dunia. Diantaranya sekertaris jendral PBB, Para kepala lembaga Internasional dan Semua Kepala Negara G7.

Kepada Jokowi para pemimpin tersebut menyampaikan bahwa dunia akan menghadapi kondisi yang lebih sulit pada tahun 2023 daripada tahun ini. Namun, Jokwi menegaskan bahwa kondisi itu akan dialami dunia, bukan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun