Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional No.20/2003 pasal 28 ayat 1. Â Anak usia dini berada pada rentang usia 0-6 tahun. Pada masa-masa ini perkembangan anak sangat cepat sehingga kita harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki pada tahapan perkembangan anak.
Pengembangan kemampuan kognitif bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir anak. Pada kemampuan kognitif tersebut, anak diharapkan dapat mengenal konsep sains dan matematika sederhana. Tetapi kita semua tahu bahwa kemampuan anak satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Sehingga kita tidak bisa menyamakan anak dalam menerapkan pembelajaran pengenalan operasi bilangan. Daya serap anak yang berbeda kita sebagi guru harus punya inovasi yang menarik supaya anak antusias dan suka dengan materi yang disampaikan guru.
Di TK pengenalan operasi bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, mengenal konsep banyak -- sedikit. Â mengenal perbedaan ukuran lebih dari, kurang dari, sama dengan / tidak sama dengan . Terkadang anak itu kebingungan dalam penerapannya karena belum bisa membedakannya antara penjumlahan dan pengurangan, bahkan konsep yang lainnya.
Memperkenalkan operasi bilangan pada perkembangan anak usia dini seyogyanya dilakukan melalui aktivitas bermain dalam kehidupan sehari-hari dan bersifat alamiah. Melalui bermain anak merasa senang, nyaman dan anak akan belajar tentang kehidupan, melatih keberanian sehingga menumbuhkan rasa kepercayaan diri, serta belajar menghargai teman sesamanya.
Seperti halnya media permainan melalui botol pintar ini sangat mudah dibuat. Bahan dan alatnya pun sederhana yaitu kardus bekas, 3 botol plastik besar bekas,kKertas marmer, kain flannel, perekat kain, tulisan print outan, gambar print outan,
Langkah-langkah Pembuatan
- Ambil kardus bungkus dengan kertas marmer gunakan solasi dobel tape
- Ambil Kardus 1 nya lagi lalu bungkus dengan kertas marmer
- Rekatkkan 2 kardus menggunakan solasi dobel tape
- Siapkan  botol kemudian potong menjadi 2 bagian
- Rekatkan di kardus menggunakan lem tembak
- Ambil bagian bawah botol, yang 2 di rekatkan di atas, yg 1 rekatkan dibawahnya menggunakan lem tembak
- Ambil bagian atas botol, rekatkan di samping sisi kardus menggunakan lem tembak
- Ambil kain flannel, rekatkan di bagian sisi kiri
- Ambil kain flannel, rekatkan di bagian sisi kanan
- Ambil gambar print outan gunting sesuai polanya
- Ambil tulisan print outan kemudian gunting sesuai polanya
- Ambil perekat kain ukuran kecil, kemudian tempelkan di kardus
- Beri perekat kain di belakang gambar dan tulisan
- Finish
Langkah-langkah menggunakan media pada guru / pendidik / orang tua :
- Guru meletakkan angka di dekat botol yang bagian atas yg ke-1 dan yang ke-2, lalu memberi tanda ( + ) atau ( -- )
- Â Mengambil benda sesuai angka untuk di masukkan ke botol 1,
- mengambil benda sesuai angka untuk di masukkan ke botol 2,
- Â kemudian menjumlahkan 2 kumpulan benda yang ada di botol 1 dan 2 dengan cara memasukkan benda di botol bawahnya
- Mencari angka sesuai hasilnya di botol yang yg berada di sisi kardus kiri dan menempelkan angka dari hasil hitungannya di samping botol yg bawah
- Anak melaksanakan tugas sesuai perintah yang diberikan guru, dan mengerjakan sesuai petunjuk yang telah di demonstrasikan guru
Untuk isian benda sebagai alat hitung bisa menggunakan alternatif lain seperti kerikil, kelereng, tutup botol bekas, stik es cream, bahan loospart, atau gambar yang menarik disesuaikan dengan sub-sub tema pada saat pembelajaran dan lain sebagainya.
Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk meningkatkan perkembangan kemampuan anak dalam hal operasi bilangan. Selain itu media ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam hal  mengenal konsep banyak -- sedikit. Serta untuk mengenalkan perbedaan ukuran lebih dari, kurang dari, sama dengan / tidak sama dengan  (<, >, = atau ).
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua. Penulis Husnul Dwi Nurani, S.Pd dari TK Kemala Bhayangkari 50 Nganjuk Jawa Timur.