Mohon tunggu...
Husnul khotimah
Husnul khotimah Mohon Tunggu... -

saya sekarang seorang mahasiswa Psikologi di UTS (Universitas Teknologi Sumbawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

"Cinta dan Kebohongan"

22 Maret 2015   15:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

CINTA dan KEBOHONGAN

Sebuah hubungan yang telah terjalin begitu lama tidak akan berjalan dengan begitu mulus. Tentunya tidak lepas dari sebuah kesalahpahaman, perasaan yang muncul tidak wajar terhadap pasangan. Hal itu akan menimbulkan sebuah permasalahan yang akan menjadi bumbu-bumbu dalam sebuah hubungan. Kesalahpahaman , kecurigaan ini tidak hanya muncul pada orang dalam hubungan pacaran namun dalam sebuah hubungan bisa di katakan mapan atau  telah di ikat oleh sebuah  janji pernikahan pun tidak luput dari sebuah masalah.

Memang awal bertemu itu adalah hal terindah membuat hati berbunga-bunga, serasa dunia itu milik berdua. Itulah yang dirasakan oleh Indah gadis cantik nan polos ini.  Sebuah perasaan yang telah lama di pendam oleh Indah akan kekagumannya yang tampan dan sesuailah dengan kriteria yang dia inginkan. Walau sebesar gunung perasaan yang dimiliki oleh Indah terhadap Irwan namun Indah hanya bisa menunggu puing-puing cinta dari Irwan. Setelah mereka sering bertemu, kebetulan Irwan adalah adik tingkatnya di fakultas psikologi Universitas Teknologi Sumbawa. Banyaknya agenda yang di laksanakan oleh fakultas psikologi angkatan I bekerjasama dengan angkatan II salah satunya kegiatan Acievment Motivation Training (AMT), memberikan peluang yang besar bagi mereka untuk selalu bersama. Di situlah Irwan mulai tertarik seakan memiliki kemistri tersendiri dengan Indah. Irwan mulai melihat sosok indah yang sangat spesial di hatinya. Setelah kegiatan AMT berakhir Irwan mulai menebarkan puing-puing cintanya terhadap Indah.

Irwan perlahan mulai melirik Indah secara diam-diam, bahkan dia pun telah beranikan diri untuk memberi perhatian Indah walaupun lewat sms. Ternyata Irwan diam-diam telah mendapatkan nomor ponselnya Indah dengan cara mendekati sahabatntya Indah. Namun Indah sangat bersyukur ternyata perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan dan mendapatkan respon dari Irwan.

“Rini.....ada yang mau ku kasih tahu sama kamu” teriak Indah dengan girangnya

“Ada apa Rin, nampaknya kamu lagi bahagia?” balas Rini

“ Irwan sms aku tadi malam Rin, aduh aku senang sekali” . aku tidak nyangka kalau dia juga punya perasaan sama aku, jadi perasaan ku tidak bertepuk sebelah tangan”

“aku juga senang mendengarnya Indah, sudah ku tebak kalau kamu lagi bahagia , dia yang sms aku tadi malam minta nomor ponselmu”.

Setelah pendekatan yang mereka lakukan tidak lama mereka resmi menjalin hubungan pacaran. Sehingga kemanapun mereka selalu terlihat berdua, terutama di kampus, walaupun mereka tidak satu kelas namun Irwan yang selalu  setia mengantarnya ke kampus. Begitulah yang namanya cinta, tiada hari tanpa pujaan hati. Dengan adanya sosok Irwan sebagai pujaan hati, membuat Indah menjadi semangat dalam menjalani perkuliahan. Sebelumnya Indah adalah mahasiswa yang sangat malas untuk mengikuti kegiatan di luar kampus, dia hanya memprioritaskan kegiatan perkuliahan saja, kalau di suruh ke kampus saat bukan jadwal perkuliahaan dia mahasiswa paling malas datang. Ketika Indah telah mengenal Irwan dia menjadi sangat rajin berada di kampus, memang api-api cinta akan membuat semangat membara.

Seiring dengan berjalnnya waktu hubungan mereka telah beranjak satu tahun. Keharmonisan cinta yang telah di bangun di awal pacaran perlahan merenggang. Diantara merka berdua mulai muncul kecemburuan dan perasaan curigaan yang tidak wajar. Mungkin karena Irwan telah memberikan sepenuhnya cintanya jadi dia takut kehilangan Indah. Diantara mereka sudah mulai muncul aturan-aturan pacaran, Irwan membatasi ruang gerak Indah, dia tidak di berikan untuk mengikuti kegiatan tanpa ada Irwan di sampingnya, kemudian Irwan melarang Indah untuk mendekati laki-laki walaupun itu teman sekelasnya. Namun aturan itu sangat memberatkan Indah, walaupun mulutnya menyetujui aturan itu namun hatinya tidak akan mengikuti aturan yang konyol itu.

Mentari pagi tak bermunculan di ufuk timur seakan malas untuk menampakkan dirinya, seakan ikut merasakan hati Indah yang sedang di hantui oeh kegalauan.  Indah yang sedang duduk termenung di tangga kampus, tiba-tiba Rini datang menghampiri indah.

“daaarrr, kenapa kamu?” Rini mengagetkan

“aku bingung Rin dengan sikapnya Irwan yang semakin hari semakin protektif kepada ku, aku tidak boleh ini, itulah. Kamu tahukan ini bukan tipikal ku, yang di suruh untuk diam dan tidak berinteraksi dengan orang lain tanpa dengannya. Apa yang harus ku lakukan Rin. Curhat Indah dengan wajah sedih

“kalau menurutku Indah sikap Irwan yang kaya gitu memang salah, kalau bagiku belum terlalu jauh hubungan kalian tapi dia sudah melarang mu seperti itu. Aku tidak berhak memberikan keputusan, namun pikirkan yan terbaik untuk mu Indah sebelum hubungan kalian berjalan lebih jauh lagi.

Timbul perasaan cemburu dan curiga terhadap pasangan itu adalah hal yang wajar, namun apabila perasaan itu hadir dengan terlalu berlebihan hinggan muncul kekerasan patut untuk di waspadai. Setiap  langkah dan gerak-gerik  Indah harus dalam pengawasan  Irwan. Namun Indah tidak terlalu memberikan aturan seakan cuek dengan sikap Irwan. Di balik sikap protektif dan sikap pengawasan yang berlebihan dari Irwan sangat di curigai sekali oleh Indah.

“Ir, gimana kalau sekarang kita tukaran handpone, mau tidak. Aku mau pakai handpone mu hari ini saja?” tanya Indah dengan penuh kecurigaan

“ok, tidak masalah” jawab Irwan

Kamar tidur bagi Indah sebagai tempat sandaran ternyaman bagi Indah ketika di serang oleh virus galau. Sambil baring-baring di kasurnya dengan handpone irwan di tangannya, tiba-tiba handpone berdering panggilan masuk dari nomor yang tak di kenal. ketika Indah mencoba mengangkatnya namun teleponnya mati, selang bebrapa menit masuk pesan di inbox “kenapa tidak aktif kartu XL x chyank”. Setelah membaca pesan tersebut hati Indah menggebu-gebu dan sangat penasaran dengan nomor tak di kenal tersebut.

“ternyata dugaan ku selama ini benar, bahwa ada orang ketiga diantara kita. Sekarang ku sadar di balik sikap mu yang protektif ternyata ada tersimpan kebohongan. Namun akan ku terima perlakuan mu ini walau sangat menyakitkan. Mungkin ini yang kamu inginkan aku sudah tidak bisa teruskan hubungan ini lagi. Inilah yang terbaik untuk kita, karena aku sudah tidah sanggup lagi dengan perlakuan mu“. Jelas Indah dengan mata yang berkaca-kaca.

“memang ini kesalahan terbesarku, aku minta maaf dan menyesali perbuatan ku. Ku mohon maafkan aku Indah. Jelas Irwan menyesali.

“perbuatan mu memang telah ku maafkan, namun maaf ku sudah tidak bisa menerma mu lagi, terlalu sakit dan cukuplah.” Jelas Indah

Akhirnya indah mendapat jawaban dari semua perlakuan Irwan selama ini, Indah merasa bebas setelah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Irwan. Mungkin inilah jalan terbaik bagi kita berdua. Lebih baik aku mengakhiri dan menguburkan kenangan yang telah terjalin dengan mu daripada aku terus bergelimang air mata karena perlakuan dan kebohongan mu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun