Mohon tunggu...
Husnul Khatimah
Husnul Khatimah Mohon Tunggu... Guru - inclusive enthusiast

pegiat dan praktisi pendidikan inklusif dan penanganan anak spesial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dari Kelas ke Dunia, Menulis Praktik Baik yang Menginspirasi

13 Desember 2024   22:27 Diperbarui: 15 Desember 2024   16:51 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Guru yang sedang menulis. (Foto:  Kompas.com/Oik Yusuf)

Pernah nggak sih, merasa apa yang Anda lakukan di kelas adalah sesuatu yang luar biasa, tapi terhenti hanya di ruang itu? Nah, itu yang sering terjadi pada banyak guru. 

Kita sibuk menciptakan ide kreatif, memecahkan masalah murid, dan mempraktikkan metode baru, tapi lupa bahwa pengalaman kita bisa jadi game-changer untuk guru lain. 

Ya, menulis praktik baik adalah cara mengubah cerita kelas Anda menjadi inspirasi tanpa batas. 

Coba bayangkan ini: Anda baru saja berhasil memotivasi siswa pemalu untuk aktif berbicara di depan kelas. Tapi, cerita itu hanya Anda yang tahu.

Padahal, di luar sana, ada ribuan guru yang mungkin sedang mencari solusi serupa. Sayang banget kalau pengalaman itu berhenti di Anda, kan?

Masalahnya, banyak guru yang merasa tidak percaya diri untuk menulis. "Aku nggak pandai nulis." atau "Siapa yang mau baca cerita saya?" adalah kalimat yang sering muncul. Tapi percayalah, Anda nggak perlu jadi penulis hebat untuk berbagi praktik baik. Yang penting, cerita itu autentik dan jujur.

Guru lain membutuhkan cerita Anda. Pendidikan itu seperti jaring yang saling terhubung. Apa yang berhasil di kelas Anda mungkin jadi jawaban di kelas lain. 

Menulis praktik baik itu seperti mengirimkan pesan SOS ke guru lain: "Hei, ini cara yang berhasil untuk saya, mungkin bisa membantu kamu juga!"

"Kisah Anda bisa jadi kunci perubahan di kelas lain. Jangan simpan sendiri, bagikan dengan dunia."

Selain itu, menulis juga memberikan dampak besar pada diri kita sendiri. Dengan menuliskan pengalaman, kita jadi reflektif. Kita belajar melihat apa yang berhasil, apa yang bisa diperbaiki, dan bagaimana hal itu berdampak pada siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun