Jika ada satu kata yang dapat menggambarkan perjalanan ini, itu adalah transformasi. Tidak hanya tentang toilet, tetapi juga tentang cara kami memaknai pendidikan inklusif. Proyek ini dimulai dari sesuatu yang sederhana---sebuah keluhan siswa tentang kebersihan toilet sekolah. Namun, di tangan anak-anak hebat ini, masalah kecil ini berubah menjadi gerakan yang melibatkan seluruh sekolah.
Semuanya dimulai dengan sebuah pertanyaan sederhana: "Apa yang bisa kita lakukan untuk membuat toilet kita lebih bersih dan nyaman?" Dari observasi lapangan hingga diskusi hangat dengan siswa kelas 5 dan 6, muncullah berbagai ide kreatif. Poster anjuran, video tutorial, bahkan ide membuat sosialisasi langsung ke adik-adik kelas. Saya bangga melihat antusiasme mereka, terlebih siswa berkebutuhan khusus yang terlibat aktif dalam setiap tahapnya.
"Inklusi adalah tentang membuka pintu kesempatan, dan siswa akan mengejutkan kita dengan kemampuan mereka untuk membawa perubahan."
Prosesnya tidak selalu mulus. Ada tantangan dalam menyatukan ide, membagi tugas, dan memastikan bahwa setiap siswa merasa didengar. Tapi, di sinilah keajaiban pendidikan inklusif terlihat. Siswa spesial kami di kelas 6, yang awalnya ragu, justru menjadi yang paling semangat menyampaikan ide. Dia membuktikan bahwa inklusivitas bukan hanya slogan, tapi benar-benar hidup dalam proyek ini.
Satu momen yang paling membekas adalah saat pameran karya. Siswa dengan bangga menunjukkan hasil kerja keras mereka. Poster-poster penuh warna dipamerkan, video tutorial diputar, dan toilet yang telah direnovasi menjadi pusat perhatian. Bahkan, Commitment Tree yang dipenuhi pesan dari pengunjung menjadi bukti nyata bahwa proyek ini membawa dampak nyata bagi semua pihak.
Namun, yang membuat saya paling bangga adalah kesadaran mereka bahwa proyek ini belum selesai. Saat refleksi, siswa kelas 5 dan 6 berinisiatif untuk terus melanjutkan sosialisasi kebersihan toilet ke seluruh kelas. Bagi mereka, perubahan adalah proses yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang toilet, tapi juga tentang karakter, kebiasaan baik, dan rasa tanggung jawab.
Hari ini, saya berdiri dengan bangga, bukan karena saya guru mereka, tapi karena saya belajar banyak dari mereka. Proyek ini adalah bukti bahwa setiap siswa, tanpa kecuali, memiliki potensi untuk menciptakan perubahan. Dan ketika mereka diberi akses dan kesempatan yang sama, mereka akan menunjukkan pada dunia bahwa mereka bisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H