Pilkada Banjarbaru 2024 memperlihatkan bahwa demokrasi sebagai sistem bisa berjalan tanpa makna nilai yang mendalam. Tanpa pilihan, demokrasi menjadi mekanis, kehilangan roh yang menjadikannya hidup dan relevan.
Penutup: Demokrasi di Persimpangan
Kejadian ini mengajarkan bahwa demokrasi bukan hanya tentang prosedur, tetapi tentang memberi ruang bagi keberagaman pilihan dan kebebasan. Seperti yang dikatakan Sartre, kita harus menerima kebebasan kita, bahkan ketika itu sulit. Namun, kebebasan itu membutuhkan ruang untuk bernapas, dan ruang itu adalah keberadaan pilihan.
Hari ini, kita tidak hanya belajar tentang politik, tetapi juga tentang diri kita sendiri sebagai manusia. Apakah kita puas dengan absurditas, ataukah kita akan memberontak, memberi makna baru pada demokrasi kita? Banjarbaru, seperti Sisyphus, mungkin akan terus mendorong batu ini ke puncak. Tapi siapa tahu, suatu saat batu itu akan tinggal di puncak, sebagai simbol kemenangan kebebasan sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H