Pernah nggak sih kalian bertanya-tanya, kenapa semakin banyak YouTuber asing yang datang dan ngonten di Indonesia? Mulai dari eksplorasi budaya hingga vlog kuliner kaki lima, Indonesia seperti jadi surga buat konten kreator dari luar negeri. Kalau kalian perhatikan, YouTuber seperti IShowSpeed, Harald Baldr, atau Mark Wiens, semuanya sempat mampir dan menikmati berbagai keunikan yang kita punya. Dan jujur, aku juga ikut penasaran, apa sih yang bikin mereka betah dan terus balik lagi buat bikin konten di sini?
Pertama, yang paling jelas adalah keberagaman budaya dan pemandangan yang kita punya. Indonesia nggak cuma Bali atau Jakarta. Ada ribuan pulau lain dengan tradisi, makanan, dan orang-orang yang sangat ramah. Bayangin deh, seorang YouTuber asing yang datang dari negara dengan musim dingin panjang atau kehidupan yang serba modern dan cepat. Di sini mereka bisa menemukan pedesaan yang masih asri, laut biru jernih, sampai pasar tradisional dengan suasana yang unik. Bagi mereka, setiap sudut Indonesia itu punya cerita, dan itu adalah harta karun buat konten kreator.
Aku ingat waktu melihat IShowSpeed tiba-tiba streaming di Indonesia. Gaya streaming IRL (In Real Life) yang dia lakukan bikin banyak orang tertarik karena pengalaman yang dia dapat itu langsung terasa otentik dan real-time. Dia ketemu warga lokal, berinteraksi dengan mereka, mencoba makanan khas yang baru pertama kali dia lihat---reaksi yang spontan inilah yang bikin penonton betah. Dan menurutku, ini yang bisa jadi pelajaran buat YouTuber lokal. Kita punya semuanya di sekitar kita, tapi sering kali malah lupa untuk mengeksplorasi atau mengemasnya jadi konten yang menarik. Padahal, keunikan ini, kalau disajikan dengan cara yang autentik, bisa banget mencuri perhatian.
Alasan kedua, dan ini mungkin sedikit klise, tapi nyata: keramahan orang Indonesia. Para YouTuber asing sering kali terkaget-kaget dengan sambutan dari masyarakat lokal. Mereka disambut dengan senyum, diajak ngobrol, bahkan sering dikasih makanan secara gratis! Salah satu video yang pernah aku lihat, Harald Baldr, YouTuber yang suka traveling ke berbagai negara, mengungkapkan bahwa keramahan orang Indonesia benar-benar berbeda dari negara lain. "People here treat me like I'm family," katanya, dan aku jadi mikir, wajar saja kalau mereka nyaman. Buat kreator konten, hubungan dengan orang lokal itu penting karena akan mempengaruhi bagaimana mereka diterima saat ngonten.
Di sisi lain, dampak dari semakin banyaknya YouTuber asing yang datang ke Indonesia juga bisa dibilang positif. Mereka mengenalkan keindahan dan kekayaan budaya kita ke seluruh dunia. Video-video mereka dengan jutaan penonton bisa bikin orang di luar sana sadar kalau Indonesia bukan cuma Bali atau "pulau di sebelah Australia". Aku lihat dampaknya ketika beberapa daerah yang jarang terekspos jadi populer gara-gara satu video YouTuber asing. Misalnya, vlog tentang kuliner Minangkabau atau tentang keindahan desa di Sumba, tiba-tiba setelah tayang, wisatawan lokal dan mancanegara mulai berdatangan. Tentu ini bisa mendongkrak pariwisata lokal, dan jadi dorongan ekonomi juga.
Tapi aku juga sadar, bahwa popularitas ini ada tantangannya. Ketika makin banyak turis datang setelah daerah kita viral di YouTube, penting banget bagi kita dan para pelaku wisata untuk tetap menjaga kelestarian alam dan budaya lokal. Jangan sampai demi konten dan popularitas, kita merusak lingkungan atau mengubah tradisi jadi sekadar tontonan. Jadi, ini bukan hanya soal menarik banyak YouTuber asing, tapi juga soal bagaimana menjaga keaslian yang mereka kagumi dari kita.
Nah, kalau ngomongin soal apa yang bisa ditiru dari IShowSpeed atau YouTuber asing lainnya, aku rasa konsep streaming IRL itu memang punya daya tarik tersendiri. Mereka membawa penonton ke dalam petualangan yang terasa sangat personal. Buat penonton, ini seperti ikut berpetualang bersama mereka. YouTuber lokal bisa mencoba hal ini, dengan tetap mengedepankan kekhasan Indonesia---misalnya berkeliling kota kecil sambil ngobrol dengan warga, atau mengeksplor pasar malam dengan segala keramaiannya. Kadang yang membuat sebuah konten itu menarik bukan seberapa mahal produksi videonya, tapi seberapa autentik dan dekat rasanya dengan penonton.
Secara keseluruhan, kedatangan YouTuber asing ke Indonesia membawa banyak pelajaran bagi kita. Keunikan budaya, keramahan, dan keberagaman yang ada ini adalah modal utama untuk membuat konten menarik. Sebagai kreator lokal, kita punya kesempatan besar untuk menunjukkan sisi-sisi Indonesia yang mungkin belum pernah dijelajahi atau belum banyak dikenal dunia. Dan siapa tahu, dengan konsistensi dan kreativitas, kita juga bisa membangun komunitas penggemar yang setia, seperti halnya YouTuber-YouTuber asing yang kita tonton dan kagumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H