Mohon tunggu...
Nurul H Mutmainah
Nurul H Mutmainah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiwa

Mahasiswa IAIN MANADO

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muslim Minoritas Manado: Mencoba Menjadi Lebih Baik dari Waktu ke Waktu

2 Januari 2020   05:13 Diperbarui: 2 Januari 2020   08:43 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manado 31 Januari 2020, Badan Ta'mir Masjid Ar- Rahma Banjer Bersama Pejuang Suling (subuh keliling) Manado kembali mempersembahkan zikir akbar dan doa bersama dalam rangka pelepasan tahun 2019 sekaligus menyambut tahun baru 2020 yang dihadiri oleh beberapa ustdz dan kiyai salah satunya KH. Abdul Wahab Abdul Gafur, LC dan Ustadz Yaser bin Salim Bachmid.

Acara tersebut berlangsung khidmat dan tertib di area masjid Ar-Rahma walau kebisingan dari ledakan kembang api turut terdengar dan mewarnai langit kelurahan Banjer, namun hal itu tidak lantas membuat para jama'ah resah justru sebaliknya mereka semakin khusyu dalam mengikuti kegiatan zikir tersebut.

Malam tanggal 31 Desember, adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang, malam yang diwarnai dengan cahaya kembang api, malam yang penuh kemeriahan dan suka cita dalam rangka menyambut tanggal 1 Januari di tahun yang baru. Masyarakat Manado menyebutnya Malam Taong Baru.

Dewasa ini, masyarakat muslim Kota Manado semakin aktif dalam menggelar kegiatan-kegiatan keagamaan tanpa terkecuali di malam taong baru yang terkenal dengan malam penuh kembang api, hal ini terbukti dengan diadakannya Zikir Akbar dan Doa Bersama oleh Badan Ta'mir Masjid Ar-Rahma Banjer Bersama Pejuang Suling Manado dengan harapan mendapatkan rahmat dan karunia dari Allah swt, serta harapan Manado menjadi lebih baik.

Acara zikir dan doa yang berlangsung di kelurahan Banjer tersebut berlangsung dengan khidmat dan tertib walau kebisingan yang tercipta dari percikan kembang api yang ada tak bisa dihindari, seperti yang kita ketahui bersama, kembang api adalah hal lumrah di malam tahun baru.

Tepat di jam 12 malam suara kembang api semakin terdengar dan mewarnai langit malam kelurahan Banjer, namun hal itu lantas tak membuat para jama'ah resah justru sebaliknya mereka semakin larut dalam muhasabah dan doa yang dibawakan oleh para ustadz, tak sampai disitu saja nampaknya lantunan asma'ul husna yang dibawakan oleh para jama'ah seakan menyuarakan dengan lantang membalas kebisingan ledakan kembang api yang ada ... Dengarkan ini manusia! Apa yang membuatmu melupakan aku?! Apa yang menghalangimu untuk dekat denganku hingga lebih memilih keglamoran dunia sedang aku diatas segalanya! Gema asma'ul husna tersebut benar-benar menggetarkan hati para jama'ah yang hadir hingga tak jarang beberapa diantaranya meneteskan air mata.

Zikir dan doa bersama tak hanya diadakan di Masjid Ar-Rahma keluarahan Banjer, namun juga juga ternyata diadakan di beberapa masjid seperti Masjid Al-Amin dan Masjid Al-Ikhsan kelurahan Dendengan Dalam serta Masjid Al-Hidayah Kelurahan Malendeng. Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa muslim minoritas di kota Manado tumbuh dewasa dari waktu ke waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun