"Om Ni ada batu cincin Rp 300 nih," kata Andi tetangga sekaligus teman ngobrol di rumah. Tak bosan-bosannya ia menawarkan hobi barunya ini. Kesekian kalinya pula saya menolak karena belum tertarik. Tidak hanya di kawasan kampung rumah, tapi kantor koleksi batu akik semakin ngetren.
Secara pribadi, saya masih penasaran kenapa belum bisa "doyan" sama batu akik. Sebetulnya kalau paham bisa jadi penghasilan juga. Dari informasi yang didapatkan harga batu ini bisa mencapai ratusan juta rupiah, entah benar atau tidak.
Penilaian batu akik dari berbagai jenisnya ini memang sangat subjektif, tidak ada kadar tertentu seperti logam mulia. Jadi kalau ada batu akik yang menurut penerawangan si penjual motifnya mirip naga harganya bisa melambung tinggi. Tapi kalau menurut saya itu hanya bisa-bisanya si penjual saja menyamakan motifnya sehingga pikiran kita menjadi mengiyakan. Lalu bagaimana agar saya bisa demam batu akik?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H