17 April 2015 adalah hari bersejarah bagi rakyat Indonesia, seiring pelantikan Komisaris Jenderal Polisi Drs. Badrodin Haiti sebagai Kapolri tadi pagi. Saya mencatat pengucapan sumpah jabatan yang dipimpin Presiden Jokowi berlangsung mulai pukul 09.18 hingga selesai. Inilah babak baru dalam institusi kepolisian setelah terpasung polemik berkepanjangan, sekaligus ambang kepastian bagi Wakapolri bersangkutan sejak pemberhentian Jenderal Polisi Sutarman dari jabatan Kapolri secara tiba-tiba lalu. Alhamdulillah, Puji Tuhan, setidaknya rakyat merasa sedikit lega karena DPR juga bisa peka akhirnya.
Sebelumnya, ketika perselisihan BG-KPK sedang berkecamuk heboh, masyarakat terbelah dalam pro-kontra. Di satu pihak, sebagian elemen sosial menginginkan agar usulan Presiden diurungkan seiring penolakan dari publik. Di pihak lain, sebagian kalangan begitu keukeuh mendesak pemerintah untuk melantik Cakapolri usulannya. Sementara, para sedulur melewatkan perhatian kepada BH yang telah ditunjuk sebagai Plt. Kapolri waktu itu. Keberadaannya terkesan ”tidak dianggap” termasuk oleh jajaran kepolisian yang seharusnya lebih mengerti kedudukannya. Walau begitu, ia tetap menunjukkan sikap yang tidak semakin memerkeruh suasana.
Mungkin seperti terkias dari namanya, Rembulan, dirinya cenderung terlewatkan dari perhatian. Layaknya rembulan yang juga anasir purnama, meski turut berbagi terang di tengah gulita malam, ia seakan tak dipedulikan belakangan. Semoga bagaikan rembulan, sejak menjabat Kapolri hari ini, dirinya senantiasa dirindukan guna benar-benar memedulikan kepentingan rakyat, sebagaimana isi sumpah jabatan yang telah diucapkannya pagi tadi dan membikin bulu kuduk merinding.
Dalam hal ini, saya tidak akan terlalu memujinya setinggi langit, karena pujian apalagi sanjungan biasanya membuat Gusti Tuhan Menguji si penerimanya dengan sindrom lupa diri dan sebagainya. Sebagai hanya bagian masyarakat kecil, saya dan sampean berharap kinerja berikut segala kebijakannya tidak menyimpang dari kehendak rakyat, sembari layak memberinya kesempatan serta dukungan untuk membuktikan pengabdiannya. Dengan lebih mengedepankan kemaslahatan bersama secara luas.
Lalu, bagaimana dengan sosok Wakapolri yang laik mendampinginya dalam mengemban amanah rakyat? Saya tidak ingin mendahuluinya dengan semisal memrediksi Komjen Pol. BG, Komjen Pol. BuWas atau siapapun yang akan menjadi wakilnya. Kita sekadar percaya bahwa dirinya beserta jajaran internal terkait, pasti bisa menentukan pilihan yang semakin menenteramkan rakyat. Rasanya kita pun percaya bahwa ”Sang Rembulan” akan menerangi kegelapan harapan publik atas reformasi hakiki di lembaga kepolisian, sejalan spirit Revolusi Mental yang didengungkan pemerintahan saat ini. Tanpa memedulikan keberadaannya diabaikan atau pun dielu-elukan.
Selamat dan Sukses! Selamat Bertugas, Rakyat Menunggu Bukti Pengabdianmu, Jenderal!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H