Antara Menilang Istri dan Sopir Busway

Tiga kisah tentang polisi, saya nikmati berturut-turut dalam sehari kemarin. Seperti minum obat dari dokter saja. Ketiganya hanya berbeda timing dan topik. Dua kisah pertama dari ketiga cerita tentang petugas berwajib itu yang terasa menarik. Sebab, keduanya sempat ramai diberitakan sebelumnya lalu mengaktual kembali, dan yang terakhir sedang menjadi obrolan terhangat di media sosial. Inilah cuplikannya.

Kisah Polisi Kesatu. Metro TV sekitar jam 20.00-an malam, menayangkan liputan tentang polisi yang menilang istrinya sendiri. Tampak narasumber yang dihadirkan ke studio, Kombes Pol Drs. Martinus Sitompul, Kabid Humas Polda Metro Jaya sekarang. Tapi, saya hanya menyaksikannya sebentar menjelang iklan, lantaran perut yang tengah One Direction versi keroncongan, tak tertahankan lagi minta diisi ulang.

Penasaran, saya lantas menelusurinya lebih jauh, mulai dari situs resmi stasiun televisi milik Om Surya Paloh itu. Rupanya siaran tadi mengenai film pendek Forum Jambi yang diangkat dari kisah nyata aparat Polantas Polres Gresik bernama Aiptu Jaelani, ketika menghentikan serta memberikan surat tilang kepada perempuan pengendara motor yang menerabas lampu merah dan ternyata istrinya sendiri. Hanya saja, videonya susah bingit ditonton ulang di sini.

Film berdurasi singkat tersebut pernah menjadi topik hangat media pada Desember 2014 lalu. Selain karena menampilkan ketegasan petugas berwenang dalam menegakkan disiplin berlalu-lintas, juga berbumbu adegan romantis aparat terkait di dalamnya. Usut punya usut, kejadiannya sendiri pada sekitar Juli tahun 2013 lampau, sebagaimana terdahulu dilansir Tempo.

Cerita Polisi Kedua. Satu jam berikutnya, saya mendapat balasan pesan BBM dari adik, sesudah menanyakan maksud tulisan statusnya. ”Seru euy tentang polisi menilang sopir busway. Ramai di Fb dan Twitter, konon juga ada videonya” begitu tulisnya.

Benar saja, netizen sedang heboh membicarakan (oknum) polisi yang menilang sopir bus Transjakarta, demi membela pengendara motor yang hampir tersenggol saat nyelonong masuk jalur khusus bus itu. Saat kejadian oknum polisi bersangkutan bukan hanya meminta SIM si sopir, tapi juga sempat melontarkan kata-kata tidak pantas di hadapan penumpang. Tak ayal, seisi bus ikut marah. Selidik punya selidik, pengendara motor tanpa helm tersebut juga sesama polisi yang masih dicari kini, seperti dirilis Kompas.

Yang membikin benak bertanya-tanya, momen kedua drama yang mencungul bersusulan itu, serasa membersitkan pesan berkaitan. Entah kebetulan atau tidak. Polantas yang menilang istrinya sendiri, seakan memberi ”kesan tandingan” pada story aparat polisi yang menilang sopir bus Transjakarta belakangan. Kendati tempus dan locus delicti-nya yang berlainan. Bukankah –meminjam istilah Metro TV– parodi polisi menilang istrinya sendiri tersebut sudah berlalu sekian lama, baik versi aslinya maupun film pendek Forum Jambi?

Hikayat Polisi Ketiga. Setelah menyuntuki berita tentang dua kisah polisi demikian, saya lalu mencari tontonan layar kaca yang menghibur agar bisa lekas tidur. Ketika memencet remote, bertepatan channel RCTI sedang menyajikan film berjudul Scream 4 yang berbau horor. Sejenak menyimaknya, ndilalah alurnya pun melibatkan polisi.dan istrinya.

Ringkasnya, dalam film tersebut istri polisi yang menangani kasus pembunuhan berantai di kawasan Woodsboro itu, ingin terlibat membantu pencarian si pelaku. Semula sang polisi bernama Dewey Riley yang diperankan David Arquette, melarang istrinya terlibat walau dengan kemampuannya sebagai jurnalis investigatif, telah banyak membantu pemecahan kasus pembunuhan sebelumnya.

Namun, si istri bernama Gale Weathers Riley yang diperankan aktris seksi Courteney Cox bersikeras ikut ambil bagian dalam penyelidikan. Bahkan, ia nekad diam-diam menyelidiki, hingga sempat mengancam keselamatannya. Walhasil, kasus pembunuhan yang amat meresahkan para warga itu terpecahkan, seiring pasangan suami-istri berbeda profesi tersebut akhirnya sepakat untuk saling membantu.

Awan hitam berarak menyelimuti langit. Dosis mencerap tiga kisah polisi secara beruntun kemarin itu masih terasa, hingga membuat saya terpekur. Sembari mengeja derai hujan dari balik kaca jendela kamar. Bagaimana dengan sampean?