Masalah seputar pemanfaatan sajian dari bisnis ini pun seakan ada dan tiada. Sekadar contoh, ketika pengguna berlangganan paket tertentu secara harian atau mingguan taruhlah berjaringan 3G saja, ada provider yang akan langsung melanjutkannya otomatis dengan pemotongan pulsa, setengah jam sebelum masa berlaku layanan sebelumnya berakhir dalam kondisi sisa pulsa mencukupi. Pelanggan seakan harus terus siaga memantau batas waktunya, bila menghendaki stop berlangganan untuk memilih alternatif paket lain.
Begitu pula tentang kenaikan tarif menu 3G yang sering tidak diketahui oleh konsumen melalui woro-woro terbaru. Sementara, perkembangan aktual menyebutkan bahwa Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengendus indikasi kartel tarif pulsa seluler. Entah apakah fenomena demikian menandakan baru sebatas permukaan dari gunung es atas urusan telekomunikasi seluler dan mobile-internet selama ini?
Karena itu, publik tentu berharap kebijakan menuju perubahan yang siginifikan dan lebih melegakan seiring pergantian era pemerintahan. Sama halnya kontrol institusi terkait dalam realisasinya, tanpa harus selalu menunggu laporan maupun keluhan masyarakat. Lebih-lebih kehadiran 4G LTE tanpa kesiapan yang terjamin, diharapkan tidak serta merta menghapus 3G yang hanya akan membikin khalayak lagi-lagi harus gigit jari. Ketika pemerataan ketersediaan jaringan akses internet di antero tanah air, masih menjadi PR yang belum kunjung tuntas. Bagaimana menurut sampean?
Ilustrasi: Selular
Sekadar referensi bacaan:
Kompas – Ada yang Belum ”Sreg” dari 4G LTE di Indonesia
Liputan 6 – Waspada, Jaringan 4G LTE Bisa Merusak Smartphone!
Detikcom – KPPU Cium Gelagat Persekongkolan Tarif Seluler
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI