Mohon tunggu...
Anshor Kombor
Anshor Kombor Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang terus belajar

Menulis menulis dan menulis hehehe...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Inikah Jawaban (Bukan) Misteri Verifikasi Biru?

19 April 2015   14:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis kelas dunia berdarah Yahudi, Elie Wiesel, pernah mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang kebetulan. Novelis yang pernah meraih Nobel Perdamaian tahun 1986 ini, juga sempat menuliskan kalimat ”Di balik kebetulan pastilah ada sesuatu” pada bagian dialog tokoh, dalam bukunya versi terjemahan berjudul The Jugdes; Sang Hakim terbitan 2005 lampau. Saya sendiri kerap mengalami kebetulan, terutama setiap menikmati hal atau peristiwa yang menjentikkan tanda tanya. Jawaban biasanya saya datang begitu saja dari kejadian baru di kemudian hari selama ini. Kecuali pertanyaan soal nasib saya untuk terus dan terus mencerahkan yang kebetulan tak kunjung muncul jawabannya hahaha...

Begitu pula ketika saya bertanya-tanya sendiri tentang Verifikasi Biru Kompasiana sejak baru sekitar Maret kemarin. Yang terbersit dalam pikiran, hanyalah kekhawatiran jangan-jangan akun saya belum diverifikasi admin. Tapi, kok sudah bertanda centang hijau? Saya pun sempat memeriksa kembali profil dan lain-lain beberapa kali. Lalu, membandingkannya dengan para anggota yang lain, kok juga ada Kompasianer yang bercentang biru akunnya? Hanya itu yang lantas menggugah rasa ingin tahu saya. Bukan soal prestise, kasta, pangkat dan semacamnya.

Ketika penyelenggaraan even Kompas Kampus di Surabaya, saya berniat menanyakannya pada Komandan bro Nurulloh, sekali lagi hanya ingin memastikan akun saya sudah terverifikasi dengan semua kelengkapan administrasi. Saya merasa riskan, kalau ternyata belum terverifikasi gara-gara tersisa ketentuan yang belum saya penuhi. Tapi, saya kesulitan menemui beliau, karena acaranya ramai dan seru bingit waktu itu. Lantas, saat acara Kompasiana Nangkring Saatnya Non Tunai bareng Bank Indonesia juga di Surabaya, justru saya lupa untuk bertanya kala menemui dan sempat berbincang sejenak dengan beliau juga para Kompasianer yang lain. Oalaaah...

Hingga akhirnya muncul tulisan beberapa Kompasianer mengenai tanda centang biru, saya merasa telah memeroleh jawaban dengan sendirinya. Meski begitu, serangkaian catatan tersebut lagi-lagi seakan menyuguhkan teka-teki. Sebab, konon simbol itu adalah ”pembeda” inilah, itulah, dan sebagainya di antara para Kompasianer satu sama lain. Alhamdulillah saya lantas beroleh pencerahan, setelah mencerna deskripsi mengenai Verifikasi Biru yang ditulis admin berkode (JET) pada 2014 silam. Dan saya merasa puas karena semua tanda tanya dalam benak terjawab.

Eh, saya menjumpai sesuatu yang menurut saya unik belum lama ini. Tepatnya ketika telah masuk ke akun Kompasiana untuk menulis, seperti biasa sambil mencari referensi bacaan yang relevan. Biasanya saya menyimak berbagai informasi terkini di situs Kompas lebih dulu, sebagai rujukan utama. Selain menjadi induk Kompasiana, rilisannya juga berstandar ciamik, sehingga terbitan versi cetaknya salah satu bacaan favorit saya sejak zaman dulu. Tanpa disadari, ternyata saya juga log in dan tertera nama saya. Padahal, sebelumnya hal itu tidak saya temui dan akun Kompas milik saya berbeda. Jadi, bila kita sedang log in di Kompasiana, otomatis juga log in di portal induknya sekarang.

Saat koneksi internet lancar dengan loading sempurna, muncul sesuatu di antara tombol log out dan nama profil saya, ketika sedang masuk Kompasiana beberapa hari kemudian. Yakni, tulisan kata ”Junior” membuat saya mengernyitkan dahi sejenak. Hal itu unik, karena belum pernah saya alami dan kiranya tidak lazim pada situs yang lain. Apa makna di balik sesuatu itu yo?

Lebih jelas monggo coba sendiri, agar semakin maknyus pakailah laptop atau komputer. Caranya, masuk dulu ke akun Kompasiana sendiri dengan sempurna, lalu bukalah situs Kompas di jendela baru. Tunggu sebentar hingga proses loading beres. Kemudian cermati bagian pojok kanan atas halaman Kompas yang sudah terbuka itu, sampean akan menemukan seperti gambar berikut (perhatikan bagian yang saya beri tanda lingkaran dan panah merah, bukan centang biru lho yo hehehe...)

UNIK: Screen shot halaman depan situs Kompas (Sumber: www.kompas.com)

Di bagian itu, terang benderang tertulis ”Junior” yang menurut saya, bawaan dari akun Kompasiana saya. Agar semakin jelas, bila diperbesar sisi tersebut akan tampak seperti gambar berikut.

ZOOM: perbesaran bagian pojok kanan atas halaman depan situs Kompas (Sumber: www.kompas.com)

Jika sampean coba mengklik salah satu judul berita atau tulisan dalam situs Kompas yang terbuka itu, maka tulisan ”Junior” tampak lebih besar lagi. Dari sini, apakah kata tersebut berubah, semisal berganti ”Senior” ketika para sedulur Kompasianer yang sudah bercentang biru akunnya melakukan hal serupa? Monggo dicoba saja dan informasikan hasilnya.

Akhirnya, Verifikasi Biru sebenarnya bukanlah misteri atau pun mitos. Bagi saya itu hanya bagian tradisi jurnalisme dengan kemasan inovasi versi Kompas-Kompasiana yang lebih menggoda. Tapi, jika menukil ungkapan Elie Wiesel di awal, mungkinkah pastilah ada sesuatu di balik temuan yang secara kebetulan itu? Bagaimana menurut sampean?

Referensi bacaan:

-Kompas

-Kompasiana Verifikasi Biru

-Kompasianer Verifikasi Biru 1

-Kompasianer Verifikasi Biru 2

-Kompas Kampus Surabaya

-Kompasiana Nangkring Surabaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun