Mohon tunggu...
Husni Mubarak
Husni Mubarak Mohon Tunggu... -

Jangan remehkan hal-hal kecil. Sebab seringkali bisa menyelamatkan kita semua.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pluralisme dan Kuliner

9 November 2013   10:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:24 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda suka gado-gado? Pedas, pedas banget, sedang atau karetnya satu aja? Enak? Terus apa pendapatmu lontong sayur? Menurutmu semur jengkol layak dimakan?

Jawaban bisa beragam. Tapi, saya sampai sekarang belum nemu orang yang ga suka semur jengkol lalu memaksa agar orang yang sedang makan semur jengkol berhenti makan, apalagi memukulnya? Saya juga belum pernah menemukan diskriminasi pemakan gado-gado terhadap penikmat lontong hanya karena beda selera.

Ingat, selera itu buah dari keyakinan mengenai apa yang paling nikmat menurut masing-masing kita. Jadi, pluralisme telah dipraktikkan oleh para pecinta kuliner dan makanan.

Dan, keragaman dan penghargaan atas keragaman inilah yang saya bayangkan sebagai pluralisme.

Any idea?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun