Mohon tunggu...
Husni Mubarak
Husni Mubarak Mohon Tunggu... -

Jangan remehkan hal-hal kecil. Sebab seringkali bisa menyelamatkan kita semua.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sisi Gelap Reformasi di Indonesia: Ancaman Masyarakat Madani Garis-Keras

11 Desember 2013   06:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:04 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salah satu capaian penting Reformasi di Indonesia adalah tumbuhnya masyarakat madani (civil society) yang kuat. Namun, beberapa di antara organisasi masyarakat madani yang paling efektif dewasa ini justru adalah kelompok-kelompok Islamis garis-keras yang mendakwahkan intoleransi dan menyebarkan kebencian. Pertanyaannya, apakah organisasi-organisasi itu tumbuh berjalan seiring dengan meningkatnya konservatisme sosial masyakarat Indonesia, atau karena koneksi-koneksi politik yang kuat? Mengapa advokasi mereka tampak lebih efektif dibanding organisasi-organisasi lainnya seperti LSM-LSM HAM? Kepentingan siapakah yang sebetulnya mereka bela dan perjuangkan?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina menyelenggarakan Nurcholish Madjid Memorial Lecture (NMML). Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Desember 2013, mulai pukul 18:00 WIB di Aula Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina, Jl. Gatot Subroto kav. 97, Mampang, Jakarta. Kali ini PUSAD mengundang Sidney Jones sebagai narasumber.

Dalam NMML kali ketujuh ini, Sidney Jones akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dari perspektif teori gerakan sosial.  Selain itu, dia juga akan mengevaluasi berbagai tawaran yang sudah diajukan untuk “mengatasi” organisasi-organisasi di atas dan memperkuat pluralisme seperti yang pernah disuarakan almarhum Cak Nur. Orasinya akan diakhiri dengan analisis mengenai peran kepemimpinan dalam “mengatasi” organisasi-organisasi masyarakat madani garis-keras di atas. Diharapkan bahwa ini merupakan pesan yang penting bersamaan dengan kita memasuki tahun pemilu 2014.

Sidney Jones adalah Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) yang berbasis di Jakarta. Sebelum menjalankan IPAC, dari 2002 hingga Juli 2013, Sidney bekerja pada International Crisis Group (ICG), pertama sebagai direktur proyek Asia Tenggara, lalu, sejak 2007, sebagai penasihat senior untuk program Asia. Sidney memperoleh gelar B.A. dan M.A. dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat. Sebagai mahasiswa, dia pernah tinggal di Shiraz, Iran, selama setahun, 1971-1972, dan belajar Bahasa Arab di Cairo dan Tunisia.  Sidney memperoleh doktor kehormatan dari New School for Social Research di New York pada 2006.

Selain orasi ilmiah, PUSAD Paramadina juga akan meluncurkan buku baru Menemukan KonsensusKebangsaan Baru: Negara, Pasar, Cita-cita Keadilankarya Faisal Basri dkk. Buku ini adalah kumpulan artikel mendiskusikan naskah orasi ilmiah Faisal Basri pada NMML tahun lalu. Naskah pidato tersebut dikomentari oleh sejumlah pakar. Faisal Basri menanggapi kembali komentar-komentar itu pada bagian akhir buku ini. Singkat kata, buku ini merekam perdebatan mutakhir ekonomi politik di Indonesia.

Nurcholish Madjid Memorial Lecture (NMML) adalah kegiatan tahunan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina untuk mengenang sosok almarhum Nurcholish Madjid dan merenungkan sumbangan pemikirannya bagi bangsa Indonesia sekarang dan di masa depan.

Jika berminat hadir, silakan hubungi alamat email berikut: ph@forummuda.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun