Mohon tunggu...
Husnatun Nihayah
Husnatun Nihayah Mohon Tunggu... Dosen - Tenaga Kependidikan

Orang yang berusaha menjalani hidup penuh bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dosen UNEJ Melakukan Penyuluhan dan Pendampingan Pembuatan Perangkap Nyamuk di Tegalgede Jember

26 Juli 2024   03:35 Diperbarui: 26 Juli 2024   03:57 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi penyuluhan dan praktek pembuatan perangkap nyamuk/dokpri

Nyamuk merupakan serangga yang sangat erat kaitannya dengan beberapa jenis penyakit seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria dan Filariasis atau Kakigajah. Dosen Universitas Jember juga telah berhasil melakukan survei lapang untuk mengetahui jenis nyamuk yang ditemukan di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember pada tahun 2022 dan 2023. Beberapa jenis nyamuk yang ditemukan diantaranya adalah nyamuk Aedes aegypti, Ae. albopictus, Culex quinquefasciatus, Armigeres subalbatus dan Anopheles sp. Nyamuk-nyamuk tersebut merupakan nyamuk vektor yang dapat menularkan berbagai jenis penyakit. Pada tahun 2022 dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur bahwa Kabupaten Jember menempati posisi ke dua sebagai Kabupaten dengan kasus DBD tertinggi di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah kasus mencapai 781. Pada laporan yang sama juga dinyatakan bahwa 7 orang Masyarakat Kabupaten Jember terjangkit filariasis, serta 14 orang terkena malaria.  

"Fakta tersebut menggugah kami untuk melakukan pendampingan kepada Masyarakat untuk mengendalikan nyamuk agar kita senantiasa terhindar dari penyakit menular vektor" ungkap Husnatun Nihayah selaku ketua tim penyuluhan dan pendampingan. Dosen Universitas Jember tersebut melakukan kegiatan penyuluhan yang diikuti oleh 25 masyarakat Tegalgede. Kegiatan berlangsung secara lancar dan diikuti dengan antusias oleh masyarakat. 

Dalam kegiatan tersebut tim pengabdian menyampaikan pentingnya melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk. Selain itu masyarakat juga diberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan perangkap nyamuk atau ovitrap yang berguna untuk menjebak nyamuk untuk bertelur di perangkap tersebut. Perangkap nyanyk yang dibuat cukup sederhana karena hanya memerlukan wadah berwarna hitam atau wadah yang dilapisi dengan lakban hitam. Selanjutnya wadah tersebut ditutup dengan kain tile lembut dan diikat dengan karet. Perangkap selanjutnya diisi air dan diletakkan di dalam ataupun diluar rumah.

"telur yang terperangkap akan menetas menjadi larva hingga nyamuk dewasa, nyamuk dewasanya tidak dapat keluar dari perangkap karena perangkap dilengkapi dengan kain tile dengan ukuran kecil". Melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat dapat turut serta secara aktif dalam mengendalikan perkembangbiakan nyamuk. Pengendalian nyamuk vektor ini turut berperan dalam mencegah terjadinya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk vektor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun