Mungkin terdengar sedikit aneh. Kenapa menonton film dapat menjadi salah satu upaya penanggulangan stres (coping stress). Baiklah, saya coba untuk mengulas sedikit tentang ini.
Stres banyak diartikan sebagai suatu kondisi seseorang yang tidak menyenangkan dan menyebabkan terjadinya tekanan fisik maupun psikologis pada orang tersebut. Kondisi yang dirasakan tentu tidak menyenangkan, karena ada perubahan dan tuntutan kehidupan dimana tuntutan tersebut dianggap sebagai beban yang melebihi kemampuan baik secara mental, fisik, emosional maupun spiritual.
Sumber stres dapat berasal dari diri sendiri, keluarga maupun komunitas atau lingkungan. Reaksi stres yang dialami oleh seseorang dapat dibagi menjadi beberapa kategori, seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
a. Gejala fisiologis; seperti sakit kepala, sembelit, diare, sakit punggung, leher tegang, tekanan darah tinggi, kelelahan, sakit perut, maag, perubahan nafsu makan, sulit tidur dan kehilangan gairah.
b. Gejala emosional; seperti kecemasan, iritasi, gugup, ketakutan, mudah marah, melankolis dan depresi.
c. Gejala kognitif; seperti sulit berkonsentrasi, mengambil keputusan, mudah lupa, melamun berlebihan dan memiliki ide-ide yang tidak teratur.
Selanjutnya, menurut beberapa literatur ilmu psikologi, penanggulangan stres (coping stress) dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk upaya yang dilakukan seseorang dalam mengatasi dan meminimalisasikan situasi yang penuh akan tekanan (stress) baik secara kognitif maupun dengan perilaku.
Adapun strategi dalam menanggulangi masalah atau coping stress ada dua macam, yaitu :
a. Problem-focused coping, pada jenis coping ini pengendalian yang dilakukan adalah melalui mendefinisikan permasalahan, menghasilkan solusi alternatif untuk permasalahan yang muncul akibat situasi stres.
b. Emotion-focused coping , strategi yang berfungsi untuk meregulasi respon emosional terhadap masalah yang tidak dapat diubah (unchangeable).
Bagaimana nalar bahwa menonton film mampu menangani stres seseorang?