Mohon tunggu...
Nurul Husna Hidayat
Nurul Husna Hidayat Mohon Tunggu... -

mahasiswi jurusan akuntansi di politeknik negeri bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketidakpekaan dapat Membunuh Seseorang

28 Oktober 2013   19:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:55 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya mungkin sebagian orang menganggap hal-hal sepele  hanya  dibiarkkan begitu saja, tapi mungkin tidak bagi orang lain. Bisa  jadi hal yang dianggap sepele tersebut akan menjadi sangat penting bila dilihat dalam perspektif berbeda  dan dengan kepekaan  terhadap lingkungan sekitarnya. Misal dari contoh kasus diatas adalah hak seseorang untuk berbicara  atau didengar, mungkin itu terdengar  lucu atau  sangat sepele tapi sebenarnya itu sangat  rumit. Orang-orang tipe seperti ini  biasanya tipe orang yang introvert, ada kemungkinan mereka menjadi introvert (tertutup) disebabkan oleh keadaan. Bagaimana bisa ? sangat bisa ,  mungkin itu disebabkan oleh akumulasi  kekecewaannya karena selalu tidak didengar sehingga dia tidak mempercayai siapapun untuk diajak berbagi dengannya tapi efek yang lebih buruk adalah seseorang dapat kehilangan nyawanya karena "hal sepele tersebut" karena itu merupakan siksaan batin, bagi orang-orang yang tidak kuat untuk menanggungnya mengakhiri hidup adalah cara mereka untuk selanjutnya bermaksud "apakah dengan saya mati kalian dapat menganggapku ?" ya itu terjadi di dunia disekitar kita. Memang terdengar sedikit berlebihan dan menakutkan, bisa dibilang ini merupakan kasus bullying non-fisik yang sulit untuk diatasi. Berbicara mengenai kasus bullying, bullying tidak hanya dapat dilakukan di dunia nyata tetapi di dunia maya pun terjadi bahkan sampai "memakan korban jiwa " cotohnya beberapa kasus dibawah ini RAHTAEH PARSONS [caption id="attachment_297676" align="alignnone" width="651" caption="Sumber : www.lihat.co.id"][/caption] Bagi seorang gadis mengalami pelecehan seksual saja sudah merupakan bencana yang sulit dihadapi. Apa jadinya bila sudah mengalami hal tersebut, ia malah "disiksa" di media sosial ? Rahtaeh parsons, siswa asal nova scotia akhirnya memilih mengakhiri hidup pada april 2013 setelah berbulan-bulan menjadi target  bulling. Sebelumya, sebuah foto yang menunjukkan perkosaan yang dialaminya beredar di sekolah. Menurut sang ibu, 4 laki-laki memperkosa rahtaeh saat ia berusia 15 tahun. Sejak saat itu, ia menjadi bahan bulan-bulanan teman-temannya. ia diejek teman-teman sekelas, dipermalukan secara verbal dan fisik, serta dibully di sosial media. REBBECA ANN SEDWICK [caption id="attachment_297679" align="alignnone" width="650" caption="Sumber : www.lihat.co.id"]

13829609201173866787
13829609201173866787
[/caption] Selama hampir dua tahun, sekitar 15 perempuan berkonspirasi melakukan bullying pada rebbeca ann sedwick. Gadis 12 tahun ini diteror pesan-pesan online seperti "kau harus mati" dan "kenapa kau tak bunuh diri saja ?" Rebbeca akhirnya tidak bisa menanggung teror tersebut, dan mengganti salah satu display namenya menjadi that dead girl. ia mengirim pesan kepada seorang laki-laki di north california "aku lompat". Lalu pada suatu senin pada september 2013, rebbeca pergi ke sebuah tempat konstruksi yang terabaikan, memanjat towernya, lalu lompat lalu mengakhiri hidupnya. Mengakhiri hidup adalah satu-satunya solusi bagi orang yang frustasi, mereka melakukan hal tersebut karena mereka tidak punya tempat untuk mencurahkan dan menceritakan apa yang menjadi permasalahan mereka karena itu tadi mereka terlalu takut bahwa apa yang mereka ceritakan "Tidak Didengar" oleh orang sekitarnya, alangkah baiknya jika kita sebagai makhluk sosial berusaha peka terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitar kita dan tidak menjudge sesuatu hanya dengan melihatnya dalam satu sisi saja, karena jika kita melihat di sisi lain  sisi lainnya belum tentu salah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun