Ya mungkin sebagian orang menganggap hal-hal sepele hanya dibiarkkan begitu saja, tapi mungkin tidak bagi orang lain. Bisa jadi hal yang dianggap sepele tersebut akan menjadi sangat penting bila dilihat dalam perspektif berbeda dan dengan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya. Misal dari contoh kasus diatas adalah hak seseorang untuk berbicara atau didengar, mungkin itu terdengar lucu atau sangat sepele tapi sebenarnya itu sangat rumit. Orang-orang tipe seperti ini biasanya tipe orang yang introvert, ada kemungkinan mereka menjadi introvert (tertutup) disebabkan oleh keadaan. Bagaimana bisa ? sangat bisa , mungkin itu disebabkan oleh akumulasi kekecewaannya karena selalu tidak didengar sehingga dia tidak mempercayai siapapun untuk diajak berbagi dengannya tapi efek yang lebih buruk adalah seseorang dapat kehilangan nyawanya karena "hal sepele tersebut" karena itu merupakan siksaan batin, bagi orang-orang yang tidak kuat untuk menanggungnya mengakhiri hidup adalah cara mereka untuk selanjutnya bermaksud "apakah dengan saya mati kalian dapat menganggapku ?" ya itu terjadi di dunia disekitar kita. Memang terdengar sedikit berlebihan dan menakutkan, bisa dibilang ini merupakan kasus bullying non-fisik yang sulit untuk diatasi. Berbicara mengenai kasus bullying, bullying tidak hanya dapat dilakukan di dunia nyata tetapi di dunia maya pun terjadi bahkan sampai "memakan korban jiwa " cotohnya beberapa kasus dibawah ini RAHTAEH PARSONS [caption id="attachment_297676" align="alignnone" width="651" caption="Sumber : www.lihat.co.id"][/caption] Bagi seorang gadis mengalami pelecehan seksual saja sudah merupakan bencana yang sulit dihadapi. Apa jadinya bila sudah mengalami hal tersebut, ia malah "disiksa" di media sosial ? Rahtaeh parsons, siswa asal nova scotia akhirnya memilih mengakhiri hidup pada april 2013 setelah berbulan-bulan menjadi target bulling. Sebelumya, sebuah foto yang menunjukkan perkosaan yang dialaminya beredar di sekolah. Menurut sang ibu, 4 laki-laki memperkosa rahtaeh saat ia berusia 15 tahun. Sejak saat itu, ia menjadi bahan bulan-bulanan teman-temannya. ia diejek teman-teman sekelas, dipermalukan secara verbal dan fisik, serta dibully di sosial media. REBBECA ANN SEDWICK [caption id="attachment_297679" align="alignnone" width="650" caption="Sumber : www.lihat.co.id"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H