Mohon tunggu...
Husna MisbahulQori
Husna MisbahulQori Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IAIN Palangkaraya Prodi Perbankan Syariah

Saya suka membaca dan menulis sejak kecil, minat saya di bidang tulis-menulis lumayan tinggi. Saya juga orang yang ceria dan mudah beradaptasi di lingkungan baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Sistem bagi Hasil dalam Perbankan Syariah Dianggap Lebih Adil Dibandingkan dengan Sistem Bunga di Bank Konvensional?

25 Maret 2023   22:30 Diperbarui: 25 Maret 2023   22:35 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Apa kabar semua nya? Semoga selalu baik dan sehat ya.

Di artikel kali ini saya mau membahas tentang sistem bagi hasil di perbankan syariah dan sistem bunga di bank konvensional. Bener gak sih sistem bagi hasil lebih adil dan menguntungkan? Biar gak keliru langsung aja kita bahas yaa.

Apa sih sistem bagi hasil itu?

Sistem bagi hasil (profit-sharing) adalah prinsip utama yang digunakan dalam perbankan syariah. Sistem ini memungkinkan bank syariah untuk berbagi keuntungan dan kerugian dengan nasabahnya secara adil dan transparan, sesuai dengan prinsip syariah.

Dalam sistem bagi hasil, bank syariah bertindak sebagai mitra bisnis nasabah, bukan sebagai pemberi pinjaman. Bank memberikan dana untuk proyek atau bisnis nasabah, dan keuntungan atau kerugian dari proyek tersebut dibagi antara bank dan nasabah berdasarkan kesepakatan sebelumnya.

Nah kalo sistem bunga itu apa?

Kita udah familiar banget sama konseo ini ya,tapi kita riview ulang lagi deh aoa itu sistem bunga di bank konvensional.

Sistem bunga di bank konvensional biasanya menggunakan sistem bunga mengambang atau floating interest rate. Ini berarti suku bunga yang diberikan oleh bank dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi pasar dan kebijakan bank.

Bank konvensional umumnya menetapkan suku bunga untuk setiap jenis produk perbankan yang mereka tawarkan, seperti tabungan, deposito, kredit, dan kartu kredit. Suku bunga yang ditetapkan biasanya didasarkan pada suku bunga pasar dan pertimbangan risiko. Semakin tinggi risiko peminjam atau semakin lama jangka waktu pinjaman, maka suku bunga yang ditetapkan oleh bank biasanya akan lebih tinggi.

Sistem bunga konvensional juga seringkali memiliki mekanisme penghitungan bunga yang rumit, seperti bunga berbunga atau compound interest. Ini berarti bunga akan dihitung berdasarkan jumlah pokok dan bunga yang telah terakumulasi sebelumnya, sehingga jumlah bunga yang dibayarkan oleh bank akan semakin besar dari waktu ke waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun