Mohon tunggu...
Husna Mafaza
Husna Mafaza Mohon Tunggu... Guru - Biologi

Pecinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Israel Tak Kenal Ampun

20 November 2012   16:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:59 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, serangan Israel yang bertubi-tubi ke jalur gaza cukup membuat gempar seluruh dunia. PM Israel, Benyamin Netanyahu menyebut serangan tersebut sebagai  upaya mempertahankan diri dan mengamankan warga Israel. Pernyataan tersebut sungguh bertolak belakang terhadap kenyataan bahwa pihak Israel lah yang memulai sulut api peperangan dengan menjatuhkan roket ke gaza yang menyebabkan terbunuhnya komandan tertinggi pasukan Izzudin Al-Qassam. Yaitu Ahmad Al-Jabari, yang merupakan petinggi Hamas.

Tidak hanya negara-negara Islam yang dibuat gempar, bahkan Amerika dan Rusia pun turut memberikan respon khusus. Tidak jauh berbeda dengan PM Israel, Presiden Obama yang baru saja terpilih kembali sebagai presiden Amerika, dalam pernyataannya ia pun membenarkan serangan Israel ke gaza dengan alasan untuk mempertahankan diri. Namun tidak senada dengan Amerika, Rusia malah menuduh bahwa Amerika telah menghalangi tindakan PBB dalam menangani konflik Israel-Palestina.

Hingga hari ke 7 (20/11) serangan Israel ke gaza, setidaknya 120 warga gaza telah tewas karena serangan roket-roket yang diluncurkan oleh tentara Israel, 111 diantaranya adalah warga sipil. Bahkan, lebih dari 1000 orang menderita luka-luka. Tidak hanya itu, 25 masjid di gaza telah diserang dan dirobohkan oleh Israel. Pada hari ke 7 serangan, Israel telah dua kali menyerang kantor berita stasiun televisi di gaza dan menyebabkan beberapa jurnalis luka-luka.

Semua titik di wilayah gaza telah menjadi incaran serangan roket-roket israel, tidak ada lagi tempat aman di wilayah gaza, mulai dari gaza bagian utara sampai gaza bagian selatan. Setiap harinya terdengar suara ledakan dimana-mana, bahkan di wilayah yang padat penduduk, sehingga tidak sedikit para wanita dan anak-anak yang menjadi korban kebiadaban Israel. bahkan, sepanjang hari kemaren (19/11) saja, terdapat  48 warga sipil yang tewas.

Hingga saat ini, Israel belum juga puas membombardir gaza. Tidak puas dengan serangan udara, Israel mengaku telah mempersiapkan pasukan tentara lengkap dengan tank-tank yang sudah bersiap siaga untuk menyerang gaza melalui jalur darat.

Namun, meskipun warga gaza telah dikepung, dibombardir, dan diserang dengan segala macam cara. Mereka tidak lantas menyerah dan akan tetap melawan Israel. Para pejuang Palestina tetap bersikukuh mempertahankan tanahnya yang berusaha direbut oleh Israel. Israel telah bertahun-tahun menyerang gaza dengan segala macam cara dengan didukung peralatan-peralatan canggih. Namun ajaibnya, hingga kini Israel belum bisa menaklukkan sebuah kota kecil yang peralatannya tentu sangat jauh tertinggal dibandingkan mereka.

Dengan melihat penderitaan saudara-saudara kita sesama muslim di gaza, sudah sepatutnya hati kita tergerak untuk bersimpati terhadap penderitaan mereka. Bayangkan jika kita hidup di tengah-tengah bombardir yang kapanpun bisa mengenai kita, bayangkan jika kita yang kehilangan sanak saudara atau bahkan kedua orangtua kita, bayangkan bagaimana jika rumah kita yang dibom dan dirobohkan, bayangkan bagaimana jika kita yang harus mendapat amputasi, bayangkan bagaimana keadaan 1000 orang yang luka-luka dengan peralatan dan tim medis yang sangat terbatas, dan yang terpenting, bayangkan bagaimana keadaan mereka saat ini. Akankah kita tetap diam tanpa berbuat sesuatu yang berarti untuk mereka yang telah berjuang mempertahankan Al-Quds, kiblat pertama umat Islam? Jika memang belum bisa berperan banyak di sana, minimal kita bisa berbagi sebagian harta kita untuk membeli keperluan obat-obatan dan bahan makanan yang terus menipis. Tidak lupa untuk senantiasa mengirimkan doa untuk keselamatan dan kekuatan bagi mereka yang berjuang di gaza. Bukankah sesama muslim itu bersaudara dan hendaknya kita saling tolong-menolong dan saling mendoakan?

#tulisan ini dibuat untuk menyadarkan kita terhadap apa yang telah dialami saudara-saudara kita di gaza palestina dan semoga bisa mengetuk hati kita agar segera mengulurkan bantuan untuk mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun