Mohon tunggu...
Husna Mafaza
Husna Mafaza Mohon Tunggu... Guru - Biologi

Pecinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berebut Kursi di Kompas Kampus

19 Maret 2015   23:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:24 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1426780624896428204

Begitu menarik perhatian, begitu ditunggu-tunggu, begitu membuka wawasan, begitu antuasias, begitu membekas. Itulah alasan tulisan ini dibuat. Gak nyesel hadir di KOMPAS KAMPUS, meski dateng pagi dan akhirnya berdiri. Yang bakal buat kalian nyesel, kenapa kalian nggak dateng di kompaskampus? Weitts, tenang, masih ada di kota-kota berikutnya. Segera mendaftar! Kuota terbatas, and then, Let’s  sharing! 18.000 pendaftar on line, 12.000 peserta hadir. What amazing this event!

Gara-gara baca cerita mbak Listhia (ternyata sama-sama anak Undip juga) di kompasiana, saya langsung pengen nulis dan sharing juga tentang acara KOMPAS KAMPUS di UGM yang diadakan tanggal 13-14 Maret 2015, tepatnya di Grha Sabha Pramana UGM. Saya datang pada hari kedua, yakni Sabtu tanggal 14 Maret saja, karena tanggal 13 Maret masih ada kuliah. Saya tahu adanya acara ini sejak bulan Februari 2015 di kompas tv, saat itu masih liburan semester 3.  Acara yang disuguhkan dan bintang tamu yang dihadirkan membuat saya langsung tertarik dan segera mendaftar on line di website kompas tv pada tanggal 1 Maret 2015. Selain itu, pada dasarnya saya memang orang yang tertarik pada dunia jurnalistik dan politik. Saat itu saya merasa harus datang di acara ini, gimana pun caranya, apalagi promosi terbesarnya adalah gratis, haha. Bagi mahasiswa seperti saya, acara dengan bintang tamu sekeren itu dan gratis, its amazing! Adik saya yang masih SMA pun juga ikut mendaftar namun dia lebih tertarik pada stand up comedy nya.

Masih teringat di benak, ketika dimulai perkuliahan tanggal 2 Maret 2015, saya tak henti-hentinya cerita ke teman-teman tentang kerennya acara KOMPAS KAMPUS di UGM. Belum mengikuti acaranya saja sudah berani bilang keren, dan sekaligus cerita kalau saya pengen banget dateng ke acara tersebut. Sekalian do’a aja, padahal belum tahu juga bisa berangkat atau enggak. Meski banyak hambatan dan kegalauan, bahkan hingga di hari H, Alhamdulillah, akhirnya berangkat juga.

Jumat sore seusai kuliah, saya langsung menuju ke rumah di Kartasura biar bisa berangkat ke Jogja bareng adik. Pagi harinya, saya berangkat ke stasiun Purwosari naik bis dan mendapat tiket kereta keberangkatan jam 7 pagi. sampai di stasiun Lempuyangan jam 8 pagi. Jujur saya nggak tau stasiun Lempuyangan, nggak tau Grha Sabha Pramana, dan nggak tau transportasi ke sana. Ketika nanya ke teman yang kuliah di UGM, katanya suruh naik ojek aja dan bayar 15 ribu. Tapi saya nggak mau naik ojek dan akhirnya naik becak berdua dengan adik. Saya berfikir, berarti paling mahal 30 ribu, maka ketika pak becak minta 40 ribu, saya minta 30 aja, dan akhirnya mau. Meski masih mahal, tapi tak apalah karena saya juga bener-bener nggak tau tempatnya.

Sampai di depan Grha Sabha Pramana bener-bener seneng banget, mimpi jadi kenyataan, kesampaian juga ikut acara KOMPAS KAMPUS dengan modal nekat. Kami tiba masih terlalu pagi, yakni jam 9 pagi, antrian juga belum terlalu panjang, termasuk yang pertama datang lah. Saat itu kami menukarkan tiket on line dengan tiket asli. Ketika masuk, kami disuruh naik ke lantai 2, padahal kursi masih kosong dan acara belum dimulai. Ternyata di tribun atas tengah berlangsung latihan pembuatan formasi kompas tv dan formasi penyambutan rosiana silalahi. Rupanya kami juga diminta untuk membantu membuat formasi, namun kami menolak karena hanya tersisa kursi pojok paling belakang. Lantas kita hanya duduk di tribun kiri yang masih kosong dan melihat orang berdatangan mengisi kursi di bawah. Melihat itu, kami pun turun dan mendapati kursi yang lumayan lah di depan. Acara pun dimulai dengan hiburan band, tarian, dan kuis dari sponsor.

KOMPASIANA BLOGSHOP, SEMUA BISA BELAJAR DI KOMPASIANA

Nah, ini acara yang ditunggu, kenapa? Karena saya memang hobi nulis, hobi ngeblog, suka jurnalistik dan tentunya punya akun di kompasiana. Jadi, nggak salah kalo pengen tau lebih lanjut tentang blog dan kompasiana. Hadir sebagai pembicara adalah bapak Iskandar Zulkarnaen, salah satu petinggi di kompasiana. Materi yang diberikan tentang crowdsourcing. Inti dari crowdsourcing, yaitu memberdayakan masyarakat untuk ikut berkontribusi menuliskan dan mendistribusikan informasi, sumbernya dari banyak orang, sehingga masyarakat bukan lagi hanya sebagai pembaca, tapi juga penulis. Meski bukan jurnalis, tapi siapapun bisa menulis berita, membuat sebanyak mungkin informasi yang dapat berperan sebagai penyeimbang dari berita yang beredar.

Pak Iskandar berbagi cerita tentang kompasiana yang berdiri di Indonesia sejak 2008, dan telah berkembang pesat hingga kini. Perkembangan itu membawa kebahagiaan tersendiri bagi pendiri kompasiana dan tentunya kompasianer. Kompasiana telah  menjadi ajang pembelajaran menulis bagi masyarakat. Mulai dari yang mengawali lembaran kompasiana dengan tulisan acakadul hingga akhirnya menjadi lihai mengolah kata demi kata. Kompasiana merupakan crowdsourcing yang semua orang dapat mengabarkan apa yang terjadi di sekitarnya dengan cara yang lebih cantik. Kompasiana hadir membawakan suasana anti mainstream dan membawa keunikan-keunikan baru. Hal ini dikarenakan tak ada ketentuan-ketentuan jurnalistik layaknya artikel-artikel di media massa, dan ditulis oleh banyak orang yang berasal dari berbagai latar belakang.

Memang tak sembarang tulisan bisa dimuat di kompasiana. Ada 17 ribu lebih tulisan yang dihapus dari peredaran. Kompasiana memiliki standar khusus untuk menerbitkan sebuah tulisan. Ternyata ada redaktur yang memilah-milih tulisan atau bisa jadi meng-edit tulisan yang masih acakadul. Tapi jangan khawatir kalau kalian tidak menggunakannya untuk promosi dagangan, nempelin artikel copas, atau melakukan pelanggaran lain (lupa nih). Yang penting, gunakan fasilitas ini untuk menulis yang baik-baik, jangan takut salah atau jelek kalau itu memang hasil pemikiranmu sendiri. Dengan tau lebih tentang kompasiana, jadi lebih bangga nih jadi bagian dari kompasiana !

Lanjuuuuut ke cerita rebutan kursi yah. Jam setengah 1 kami hengkang dari kursi nyaman kami yang berada di depan buat sholat dan mencari secuil makanan di stand yang disediakan panitia. Dan kesalahan terbesar kami telah terjadi, yaitu maen tinggal kursi tanpa menyisakan barang apapun, sehingga kursi itu bebas dijamah orang. Waaaaaaaa… pengalaman dan pelajaran banget buat kami. Nggak kepikiran kalau pesertanya bakal sembeludak itu, soalnya saat itu masih banyak kursi kosong. Selesai sholat jam setengah 2, malapetaka terjadi, kami kehabisan tempat duduk dan harus berebut kursi di tribun atas. Cukup tenang dapat kursi yang lumayan enak. Tapi masalah belum berakhir, ternyata talkshow yang seru itu tak terdengar sampai tribun, entah karena soundnya rusak atau gimana, cuma terdengar suara yang menggema tak jelas kata-katanya. Kami hanya heran kenapa pengunjung di lantai satu bisa haha hihi, sedangkan kami bengong tak ngerti pembicaraan. Seketika itu aku memutuskan meng-ikhlaskan kursi enak pada orang lain (lagi) dan akhirnya turun di lantai 1 meski hanya berdiri. Ini termasuk KRITIK buat penyelenggara KOMPASKAMPUS, dan semoga bisa menjadi perbaikan pada penyelenggaraan di kota berikutnya.

ROSIANA GEMPARKAN SABHA PRAMANA

Ini dia acara intinya, yaitu talkshow yang dimoderatori oleh wartawan senior yang tak asing lagi, sekaligus sebagai Pimpinan Redaksi Kompas TV, yakni Rosiana Silalahi. Rosi tiba-tiba muncul dari belakang peserta dan menggemparkan Sabha Pramana. Meski molor hampir 1 jam, Rosi pun tetap disambut meriah oleh peserta, dan menyapa peserta di tiap tribunnya dengan melambaikan tangan. Banyak yang berebut bersalaman bahkan hingga ada yang nekat selfie dengan Rosi. Rosi yang saat itu tampil energik benar-benar membawa atmosfer segar, meski bagi peserta yang desak-desakan.

Tema yang diusung yakni “Saya Anti Korupsi”, dengan menghadirkan narasumber yang pakar di bidangnya, yakni Pak Mahfud MD, Pak Bambang Widjojanto, dan satu yang paling aneh namun paling membawa magnet, siapa lagi kalau bukan Raditya Dika. Di sini Raditya Dika bukan sebagai pakar Stand Up Comedy, namun lebih pada mewakili suara anak muda dalam memandang budaya korupsi. Tumben juga bang Dika ngomongnya serius, tentang politik lagi. Tapi tetep aja, promosi buku KOALA KUMAL yang harganya 59.300 rupiah.

Pokoknya seru banget deh talkshow dengan moderator handal yang pinter nembak, sekaligus komposisi narasumber yang unik ini. Nggak bakal habis perhatian peserta, apalagi dibumbui guyonan-guyonan spontannya bang Dika yang buat pecah tawa. Ditambah penampilan spesialnya Panji Pragiwaksono, terutama penampilan anacondanya. Intinya, kalian harus dateng di acara KOMPAS KAMPUS selanjutnya!

STAND UP COMEDY PUNCAKNYA

Stand Up Comedy merupakan puncak acara di serunya KOMPAS KAMPUS ini, tampil beberapa komika handal yang sukses membuat tawa massal di Sabha Pramana. Ada Uus, Arif Dido, Hifzhi, Fico, dan masih ada yang lainnya. Akhirnya selesai juga perjalananku demi KOMPAS KAMPUS ini. Oh iya lupa, sebelum talkshow, ada juga penampilan 7 finalis anchor hunt kompas tv yang luar biasa kemampuan dan wawasannya.

Keluar dari gedung sekitar pukul 7 malam, dan kami nggak tau gimana caranya pulang. Katanya kereta ke solo paling lambat jam 7 dan  jam 10 malem. Kami pikir udah telat lah naik kereta, dan kami nggak mau pulang jam 10. Akhirnya kami jalan kaki mencari halte trans jogja. Untungnya di tiap halte ada petugasnya, sehingga dapat dengan mudah kami tanyai. Akhirnya kami disuruh naik bis 3A dan turun di terminal Giwangan, lalu naik bus Jogja-Solo. Ternyata perjalanannya nggak semudah itu, Jogja yang saat itu malem minggu, otomatis macet dan bisnya penuh, sehingga kami hanya berdiri berdesakan. Tapi tak apalah, yang ada di pikiran kami saat itu hanya PULANG. Maklum, 2 orang cewek yang nggak tau peta Jogja, nggak tau cara pulang, cuma bekal nekat aja. Dan Alhamdulillah, sampai juga di rumah dengan selamat jam 10 malem, pokoknya WOW banget pengalaman nekat demi KOMPAS KAMPUS ini!

19 Maret 2015, 10:26 PM @ Tembalang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun