Anak Ranting Fatayat Dusun Penjalinan bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harapan Bangsa Salaman dan mahasiswa UIN Walisongo Semarang menggelar program pelatihan keterampilan pembuatan bros di Dusun Penjalinan, Kajoran, Kajoran, Magelang, Minggu (15/11/20).
Program ini dilaksanakan untuk mengisi waktu luang ibu-ibu rumah tangga khususnya ibu muda di masa pandemi sekarang ini. Selain itu juga dapat untuk menambah penghasilan dan memanfaatkan barang bekas disekitarnya.
Ketua Anak Ranting Fatayat Dusun Penjalinan, ibu Sofa mengatakan bahwa dengan adanya program ini diharapkan ibu-ibu muda bisa menambah penghasilan sehingga membantu ekonomi rumah tangga yang sulit sejak adanya pandemi.
"Karena kita masih awam dari bidang ketrampilan makanya kita mengundang ahli dari pihak PKBM yang dibantu oleh mahasiswa KKN", ujarnya. Mengundang ahli menjadi solusi agar terwujudnya program yang tengah dijalankan.
Di bantu dari pihak PKBM dan mahasiswa UIN Walisongo Semarang ibu-ibu dilatih mengolah limbah menjadi bross yang bernilai ekonomi. Salah satunya membuat bros dari kain perca.
Tidak perlu modal yang besar untuk menhasilkan karya ini. Pengrajin dapat bekerjasama dengan tukang jahit yang ada dilingkungannya.
Selama ini belum semua tukang jahit yang memanfaatkan limbah kain perca mereka. Bahkan, tidak jarang limbah tersebut tetap menjadi barang yang tidak berharga. Padahal dengan sentuhan kreatifitas bisa diolah menjadi produk yang menghasilkan.
Selain limbah kain perca juga diajarkan membuat bros dari manik-manik yang memanfaat limbah kabel. Yang biasanya bahan baku dapat kita cari ditukang loak.
Sebenarnya dalam membuat bros banyak bahan yang dapat dimanfaatkan mulai dari bahan yang beli hingga pemanfaatan limbah yang ada. Dengan pemanfaatan limbah juga menjaga lingkungan menjadi asri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H