Mohon tunggu...
Husnaini Novitasari
Husnaini Novitasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Maju kedepan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perubahan yang Terjadi dalam Berbagai Aspek Akibat Covid-19 di Kabupaten Magelang

14 Mei 2020   10:47 Diperbarui: 14 Mei 2020   10:45 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perubahan sosial adalah transformasi dalam organisasi masyarakat dalam pola berpikir dan perilaku dalam waktu tertentu (Sztompka, 2004). Pada kondisi saat ini perubahan sosial terjadi akibat dampak dari bencana dunia yakni adanya covid-19. Besar dan lamanya bencana yang terjadi mempengaruhi tantanan sosial masyarakat. Perubahan sendiri terjadi diberbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Bukan hanya pusat kegiatan masyarkat yakni di daerah kota saja akan tetapi seluruh penjuru negeri terkena dampak covid-19. Salah satunya yang terjadi di daerah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Ketidakpuasan terhadap kondisi tertentu yang ada di masyarakat terkadang dapat menimbulkan yang namanya gerakan sosial. Dimana sejumlah orang mengorganisasikan diri untuk sebuah perubahan. Dalam gerakan sosial memiliki agen agar perubahan dapat terjadi, terdapat dua kriteria agen yang mempengaruhi perubahan sosial yakni perubahan "dari bawah" dan "dari atas". Perubahan "dari bawah" melalui aktivitas yang dilakukan oleh rakyat biasa dengan derajat kebersamaan yang berbeda-beda. Perubahan "dari atas" melalui aktivitas elite yang berkuasa. Gerakan sosial adalah tindakan kolektif yang diorganisasikan secara longgar, tanpa cara terlembaga untuk menghasilkan perubahan dalam masyarakat (Sztompka, 2004).

Bergagai upaya telah dikerahkan pemerintah untuk mengatasi covid-19 termasuk gerakan sosial. Dari berbagai lapisan masyarakat telah mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi virus ini baik itu individu maupun kelompok. Tetapi sampai saat ini belum ada dampak signifikan teratasinya virus ini. Adanya covid-19  mengharuskan masyarakat melakukan penyesuaian untuk mengatasi wabah ini. Dan pada akhirnya perubahan terjadi di berbagai aspek kehidupan masyarakat dikarenakan waktu sebagai dimensi kehidupan sosial. Pada kondisi saat ini penyesuaian diharuskan terjadi agar kehidupan tetap berjalan walaupun dengan adanya keterbatasan. Dibawah ini merupaka perubahan atau penyesuaian di berbagai aspek kehidupan akibat covid-19 di Kabupaten Magelang, sebagai berikut:

  • Aspek Pendidikan. Adanya Covid-19 mengharuskan siswa dan guru melakukan bimbingan belajar dari rumah atau daring. Itu dilakukan dalam berbagai tingkat mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan Kuliah. Sistem yang digunakan juga berbeda, TK sampai SMA belajar di rumah dengan bimbingan orangtua guru memberikan tugas dengan buku yang sudah dibawa pulang. Selain itu juga belajar melalui media televisi yang disiarkan disaluran TVRI mulai jam 08.00 pagi sampai jam 12.00 yang isinya pelajaran dari jenjang PAUD sampai SMA. Belajar dari rumah melalui media televisi didukung oleh kementrian pendidikan yang digagas oleh Mentri pendidikan Nadiem Makarim. Untuk Ujian tengah maupun akhir semester system yang dilakukan berbeda dilihat dari jenjang pendidikannya. Untuk tingkat SD soal ujian diambil disekolah oleh orangtua atau wali dan dikerjakan dirumah. Pada waktu yang telah ditentukan soal dan jawaban dikembalikan kesekolah untuk dikoreksi. Sedangkan pada tingkat SMP dan SMA ujian dilakukan melalui media online yang berbentuk kuis dan dikerjakan dirumah. Untuk jenjang kuliah proses belajar dan ujian dilakukan online, kebijakan tiap kampus berbeda bahkan cara belajar mengajar yang diterapkan tiap dosen pun berbeda. Banyak aplikasi pendukung yang digunakan dalam belajar online. Diskusi dan pengerjaan tugas dapat melalui google classroom, Schoology, Zoom, dan link yang sudah disediakan oleh kampus. Keefektifan dan efisiensi dari kebijakan ini saya rasa masih kurang, ilmu yang didapatkan kurang mengena dan sulit dimengerti.
  • Aspek Ekonomi. Sebagian besar orang mencari nafkah dengan bertani dan berdagang, lingkungan masih bergantung dengan alam. Berdagang disini lebih kepada menjual hasil panen para petani. Untuk sektor ekonomi tidak begitu terpengaruhi dengan adanya covid-19, hanya beberapa barang yang mengalami kenaikan harga. Kebijakan dari pemerintah sebenarnya tidak memperbolehkan adanya kerumunan. Kegiatan pasar tetap berjalan seperti biasanya meski ada beberapa kebijakan yang harus dipatuhi oleh para pedagang dan pembeli. Seperti memakai masker dan cuci tangan sebelum masuk pasar. Ini dikarenakan pemasokan sayuran sebagian besar berasal dari daerah Magelang dan sekitarnya. Jika kegitan ini terhenti maka orang kota akan kelaparan karena tidak adanya bahan makan poko. Berbeda dengan orang desa yang masih bisa mengandalkan alam. Untuk saat ini lockdown atau karantina lebih tepat untuk menagani covid-19 dari pada herd immunity. Dilihat dari penanganan lockdown tidak membedakan status sosial masyarakatnya. Meski dalam hal ekonomi strategi ini sangat beresiko, apalagi keuangan negara yang kemungkinan besar tidak mampu menangguang semua kebutuhan rumah tangga setiap warga negaranya. Selama ini visi community development adalah apa yang ingin dicapai oleh komunitas dimasa depan, dengan dua arus besar didalamya yakni perspertif keadilan sosial atau HAM dan perspektif ekologi. Dengan melakukan lockdown pemerintah dapat mengurangi penyebaran virus jika warga sendiri juga mematuhi aturan ynag telah dibuat. Startegi ini sudah berasaskan keadilan yang menjadi perspektif utama dalam visi community development. Karantina sendiri berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat tidak memandang status sosial dan ekonomi mereka. Sedangkan starategi herd immunity atau imunitas kawanan sangat beresiko bagi orang yang memiliki ekonomi menengah kebawah, lansia juga anak-anak. Orang yang pada kelas bawah disuruh mempertahankan kehidupannya sendiri tanpa memandang keadaan ekonomi mereka. Penerapan stategi ini dengan adanya perbedaan kelas di negara Indonesia sangat jelas dengan visi comdev yang perspertifnya berkeadilan dan menjunjung tinggi HAM. Kebijakan ini sangat jelas bertolak belaka dengan visi comdev. Dimasa depan jika komunitas buruh atau miskin tersingkirkan akan berakibat fatal bagi masa depan perekonomian negara juga. Roda perekonomian paling dasar menjadi tidak stabil. Pemulihan ekonomi juga akan berjalan sangat lama dengan tidak adanya buruh. Jika ekonomi terpengaruh maka semua bidang kehidupan juga akan terpengaruh.
  • Aspek lingkungan. Covid-19 banyak menimbulkan dampak positif dengan keadaan alam seperti kembalinya lapisan ozon, berkurangnya penggunaan plastik, kembalinya suhu udara seperti dulu, berkurangnya polusi, keberadaan hewan liar semakin meningkat dan masih banyak lagi. Dengan adanya covid-19 dan pemerintah akhirnya mengeluarkan perintah social distancing sangat berdampak baik terhadap alam. Orang sering berada dirumah dan keluar jika ada keperluan mendesak membuat volume kendaraan menurun. Untuk lingkungan sosial bermasyarkat sebenarnya berdampak kurang baik. Banyak kegiatan yang terhambat dengan adanya virus ini. Padahal manusia adalah mahkluk sosial yang suka bergaul dan membutuhkan orang lain. Orang diharuskan memakai APD yang telah dianjurkan pemerintah jika ingin bertemu. Interaksi sangat berkurang drastis dilingkungan masyarakat.
  • Aspek Politik. Para pekerja pemerintahan desa maupun kecamatan diharuskan bekerja dari rumah yang membuat pelayanan kepada masyarakat kurang maksimal. Kebutuhan data bagi masyarakat berjalan sangat lambat penangannya. Banyak keluhan yang timbul di masyarakat karena keadaan ini. Meski di instansi-instansi terkait masih mrenjalankan system piket tetap saja dirasa kurang optimal. Meski begitu masyarakat tetap memaklumi dengan keadaan tersebut. Peran polsek, koramil dan Satpol PP serta anggotaa pemerintahan desa maupun kecamatan lebih terlihat untuk mengontrol masyarakat. Pengawasan saat kegiatan pasar berlangsung juga dilakukan. Penyemprotan jalan dengan desinfektan dilakukan setiap seminggu sekali. Pembubaran kerumunan bila ada masyarakat yang masih membandel. Selain itu satpol PP juga berkeliling setiap malam untuk mengawasi agar masyarakat tidak membuat kerumunan karena pada malam biasanya banyak anak muda yang tongkrong dan balap liar dimana disini terjadi kerumunan.
  • Aspek kesehatan. Masyarakat jadi memperhatikan kesehatan diri juga lingkungan sekitar. Disediakanya tempat cuci tangan disetiap masuk dusun selain itu juga ada pos penjagaannya. Selain itu juga tempat cuci tangan disediakan ditempat umum yang banyak dikunjungi orang. Kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan bertambah dengan penyemprotan desinfektan terutama ditempat umum. Cuci tangan dan pembersihan diri setiap habis dari luar walau hanya dekat dengan lingkungan rumah. Dengan adanya virus ini kebersihan lingkungan lebih terjaga. Untuk orang yang berstatus ODP sangat patuh kepada himbauan pemerintah untuk mengarantina diri atau isolasi mandiri  di rumah masing-masing. Dibantu oleh warga sekitar dengan bergotong royong memberi makan kepada orang yang berstatus ODP agar tidak keluar rumah sama sekali dalam waktu 14 hari. Pembagian masker gratis terutama kepada para pedagang yang bekerja dipasar juga dilakukan oleh pemerintahan setempat. Pembuatan masker sendiri memberdayakan penjahit dilingkungan tersebut untuk member pemasukan kepada masyarakat.

Saat ini jalan terbaik untuk mengatasi pandemic novel corona virus adalah dengan melakukan karantina, dengan tidak pulang kampung dan tetap dirumah. Selalu menjaga kebersihan juga sangat disarankan, tidak menyentuh muka, mata dan hidung menggunakan tangan yang kotor. Selalu mencuci tangan walau tangan kadang terlihat bersih belum pasti kebersihannya. Sebenarnya sosialisasi diperlukan dalam mengatasi wabah ini, pembelajaran bagi seluruh orang terutama anak-anak agar mengenal virus ini dan bagaimana cara mengatasinya. Dengan adanya IPTEK yang maju saat ini sosialisasi tidak perlu dilakukan secara langsung dapat mealui TV atau alat elektronik lainnya. Kerjasama antara badan pemerintah dan masyarakat sangat menentukan bagaimana virus ini dapat diatasi. Antara pemerintah pusat dan daerah harus selaras dan terus berkordinasi mengenai perkembangan covid-19.

Sztompka, P. (2004). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: KENCANA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun