Mohon tunggu...
Husna ayudya
Husna ayudya Mohon Tunggu... -

sleeping, eating, and hunting is my life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kasus Pelecehan Seksual pada Anak Usia Dibawah Umur

20 November 2014   07:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Para kalangan remaja berpendapat bahwa pelecehan seksual saat ini sedang merajalela dalam perkembangan pendidikan. Menurut mereka, bahkan hal ini terjadi pada anak yang usia masih dibawah umur. Misalnya, seorang anak SD yang seharusnya ia belum mengerti tentang seks sudah dilecehkan oleh gurunya sendiri, bahkan anak usia dibawah umur sedang aktif sekali dalam proses belajar seharusnya mendapatkan perhatian penuh dari seorang guru dan orang tua. Tapi siapa tahu jika hal itu akan terjadi? Semua itu diluar dugaan siapa saja, entah guru maupun orang tua, pemikiran guru dan orang tua menduga semua akan baik-baik saja tidak akan terjadi hal yang tak layak untuk kalangan anak usia dibawah umur. Tetapi faktanya hal itu terjadi juga pada saat proses pembelajaran, seharusnya siswa mendapatkan pelajaran yang layak malahan menjadi tidak layak. Apa yang akan terjadi pada siswa jika semua itu sudah terjadi? Apakah jika hal itu terjadi siswa akan menjadi lebih aktif dalam proses belajar disekolah, jawabannya tidak. Mereka akan takut bersekolah, takut kepada gurunya, bahkan bisa takut untuk kembali belajar seperti semula. Untuk anak usia SD jika sudah mengalami hal seperti itu, mereka cenderung akan mengalami frustasi, depresi, trauma, bisa jadi stress, dan itu sangat mengganggu pola pemikiran, masa depan yang kurang baik. Bagaimana cara agar anak tidak mengalami hal itu terjadi? Semua kembali kepada orang tua dan pendidikan yang mampu mendorong anak agar bangkit kembali. Orang tua harus memberikan bimbingan khusus pada anak, membuat pemikiran anak kembali pulih seperti mengajaknya untuk berlibur agar dapat melupakan hal yang sudah terjadi, kegiatan diluar rumah dihindari dahulu, waktu anak hanya untuk bimbingan dari orang tua maupun dari pendidikan seperti guru khusus wanita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun