Mohon tunggu...
Husna Atikah
Husna Atikah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Brawijaya

Mahasiswi jurusan teknologi industri pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

5 Mahasiswa Universitas Brawijaya Menjadi Pionir Pemberdayaan Karang Taruna di Dusun Kepetingan

23 Juli 2021   12:05 Diperbarui: 23 Juli 2021   12:06 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dusun Kepetingan, suatu dusun terpencil yang terletak di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo yang termasuk pada salah satu daerah pedesaan yang masih mengalami kesulitan untuk memperoleh akses air bersih layak konsumsi. Mirisnya, masyarakat di dusun tersebut hingga kini masih mengandalkan air hujan yang ditampung sebagai sumber air konsumsi sehari-hari. Pada dusun ini terdapat 3 buah sumur air tanah, namun sayangnya air yang dihasilkan dari ketiga sumur tersebut berwarna keruh dan tergolong payau. Di kala musim kemarau tiba, masyarakat disana terpaksa untuk membeli air bersih hingga ke dusun lain yang berjarak 18 km. Menurut keterangan Ketua RT setempat, masyarakat Dusun Kepetingan telah beberapa kali dilanda penyakit diare dan gatal-gatal. Hal tersebut mengindikasikan bahwa air yang selama ini digunakan masih belum memenuhi standar kelayakan air bersih yang aman dikonsumsi.

Di balik permasalahan ketersediaan air bersih yang dialami masyarakat Dusun Kepetingan, terdapat potensi air baku berupa aliran sungai Kedungpelur yang dapat dimanfaatkan. Namun, kualitas air sungai yang masih di bawah batas baku mutu air bersih mengharuskan adanya proses peningkatan kualitas air. Salah satu upaya pengelolaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air tersebut yaitu dengan menerapkan sistem simple water treatment. Penerapan sistem simple water treatment yang optimal diyakini mampu menjernihkan air, menurunkan kadar logam berat, membunuh sejumlah bakteri terkandung, dan menurunkan zat padat terlarut sehingga menghasilkan air dengan kualitas layak konsumsi.

Melihat peluang tersebut, Kelima mahasiswa Universitas Brawijaya, Rachmad Pratam Fauzi (TL 2020), Arrival Gusthi Adhikara (TEP 2020), Husna Atikah (TIP 2018), Dina Fajriati (TI 2020), dan Faris Taqqiyuddin (TI 2020) dibawah bimbingan dosen bapak Joko Prasetyo, STP., M.Si menunjukkan kiprahnya melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat dengan menjalankan program "Pengadaan Air Bersih Layak Konsumsi dan Berkelanjutan Menggunakan Metode Simple Water Treatment di Dusun Kepetingan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo". Program pengabdian masyarakat yang dijalankan ini diberi nama Go Reter. Go Reter (Gerakan Optimis Renewable Water) merupakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemberdayaan pemuda-pemudi Karang Taruna di Dusun Kepetingan, untuk memanfaatkan air Sungai Kedungpelur yang terletak di dusun setempat dalam mengatasi krisis air bersih yang dialami warga setempat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga setempat melalui pengolahan air Sungai Kedungpelur berbasis simple water treatment guna menjadi air bersih yang layak konsumsi.

https://www.instagram.com/go_reter/
https://www.instagram.com/go_reter/
Koordinator tim Go Reter, Rachmad Pratama Fauzi, mengungkapkan bahwa "Go Reter ini merupakan program pelatihan terpadu dalam mengatasi krisis air bersih di Dusun Kepetingan, Kabupaten Sidoarjo. Go Reter merupakan program yang solutif dengan memberdayakan unsur masyarakat dalam menangani permasalahan krisis air bersih di Dusun Kepetingan, Kabupaten Sidoarjo." tuturnya. Kepala Desa Sawohan, Nurul Munfatik juga mengungkapkan "Saya merasa senang ada mahasiswa yang melirik permasalahan air di dusun Kepetingan dengan menjalankan program pengadaan air bersih, sehingga saya akan mendukung secara penuh program ini". Hingga kini, program Go Reter masih berlanjut dan akan terus dikembangkan dengan bantuan pemerintah daerah dan pihak terkait guna mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat Dusun Kepetingan. Diharapkan adanya program ini mampu mengurangi dampak akibat krisis air bersih yang dialami warga Dusun Kepetingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun