Penulis: Rasya Falqahi Agsari
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio secara serentak di beberapa wilayah Indonesia. Pemberian imunisasi jenis novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) ini menargetkan 8,4 juta anak berusia 0-7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Dimana semua anak tetap harus mengikuti program Sub PIN Polio meskipun sudah melakukan imunisasi lengkap. Sasaran pemberian imunisasi ini akan dilakukan di sekolah, puskemas, posyandu dan PAUD.
Imunisasi polio merupakan upaya penanggulangan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB).dan  pencegahan penyakit polio di Indonesia. Penyakit polio merupakan penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan yang disebabkan oleh virus menular terutama pada anak-anak dibawah 15 tahun. Ancaman terhadap penyakit ini dapat membesar jika tingkat vaksinasi rendah.
Polio memiliki gejala awal seperti demam, kelelahan, sakit kepala, kekakuan leher, dan nyeri tungkai. Gejala akan muncul 7-10 hari setelah terinfeksi (rentang 4-35 hari), serta dapat terjadi kelumpuhan pada anggota gerak (lemas). Virus polio melakukan penyebaran melalui fecal-oral, dimana virus ini akan berkembang biak di sistem pencernaan dan pengeluaran melalui feses (tinja) serta menyebar melalui air. Tidak ada obat untuk penyakit ini. Sehingga masyarakat perlu untuk melakukan pencegahan dengan melakukan imunisasi rutin yang telah ditetapkan pemerintah. Pemberian dosis vaksin polio dapat diberikan secara tetes atau suntik sesuai usia.
Mahasiswa KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Kelompok 210 ikut melaksanakan program kerja rutin sebagai tenaga kerja yang dilaksanakan oleh posyandu Dusun Petungsewu Timur dan Petungsewu Barat Kec. Wagir Kab. Malang. Posyandu melakukan imunisasi polio sesuai pengarahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kegiatan ini dilakukan secara serentak di seluruh Desa Petungsewu pada tanggal 20 Januari 2024 sesuai dengan protokol. Program yang dilakukan berupa pemberian vaksin polio secara tetes kepada anak-anak sesuai usia yang telah ditetapkan, pencatatan data, dan memasukkan data ke aplikasi 'Sehat Indonesiaku'. Data ini kemudian akan diisi dengan nama, jenis kelamin, NIK, tanggal lahir, alamat, dan jenis novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2). Pengisian data ini dilakukan sesuai dengan peserta yang melakukan imunisasi di Pondok Bersalin Desa (Polindes) Desa Petungsewu.
Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat mencapai tujuan utama pemerintah. Kami turut senang karena sudah diberi kesempatan agar dapat mengikuti program kerja terkait kesehatan. Mahasiswa juga mendapatkan pengalaman dalam menjalankan kegiatan masyarakat. Semoga program ini dapat menyadarkan seluruh masyarakat mengenai pentingnya imunisasi sejak dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H