Mohon tunggu...
KKM 210 UIN MALANG
KKM 210 UIN MALANG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

setiap hari adalah halaman baru!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKM UIN Malang Ikut Berpartisipasi dalam Kegiatan Posyandu Balita dan Lansia Masyarakat Desa Petungsewu Sebagai Bentuk Pencegahan Stunting

10 Januari 2024   11:42 Diperbarui: 2 Februari 2024   11:11 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis : Rasya Falqahi Agsari

Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah masih tingginya stunting. Stunting merupakan sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang lebih pendek dibandingkan orang pada umumnya (seusianya). Stunting disebabkan oleh beberapa faktor seperti, gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita, kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan dan gizi sebelum serta setelah masa kehamilan, masih terbatasnya layanan kesehatan seperti ANC (Ante-Natal Care), kurangnya akses makanan bergizi, dan kurangnya akses air bersih serta sanitasi. Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh stunting, yaitu mudah sakit, kemampuan kognitif berkurang, risiko terkena penyakit ketika tua karena pola makan, fungsi tubuh tidak seimbang, kerugian ekonomi, postur tubuh tidak maksimal ketika dewasa, dan lainnya.

Penanganan stunting merupakan prioritas pembangunan nasional melalui Rencana Aksi Nasional Gizi dan Ketahanan Pangan. Sesuai dengan UU tentang Desa, maka terhadap upaya penanganan stunting yang sudah menjadi prioritas nasional sangat memungkinkan bagi Desa untuk menyusun kegiatan-kegiatan yang relevan dan yang bersifat skala desa. Desa bisa menyelenggarakan pelayanan publik (Kesehatan, Pendidikan) yang berskala Desa melalui sinergitas dengan sektor penyedia layanan.

Pada kesempatan kali ini, mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang kelompok 210 ikut berpartisipasi dalam program kegiatan rutin bulanan yang diadakan oleh posyandu Dusun Petungsewu Timur dan Petungsewu Barat Kec. Wagir Kab. Malang. Posyandu melakukan pemeriksaan rutin untuk memperoleh data serta mengontrol kesehatan balita dan lansia setempat. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada Rabu, 3 Januari 2024 dan Sabtu, 6 Januari 2024 dengan rincian jumlah peserta 58 orang balita dan 22 orang lansia. Program yang dilakukan berupa pemeriksaan tekanan darah dan mengukur berat badan pada lansia, mengukur panjang badan dan berat badan pada balita, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita, serta pemberian edukasi pada lansia dan orangtua atau wali balita. Interpretasi hasil dari pemeriksaan akan diberikan kepada bidan juga orangtua atau wali balita yang membawa buku KIA masing-masing. Balita akan mendapatkan PMT sesuai dengan kebutuhan. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Kemudian lansia juga mendapatkan obat sesuai dengan kebutuhan dan keluhan yang diberikan.

pmt-balita-659e239fc57afb023e10a412.jpg
pmt-balita-659e239fc57afb023e10a412.jpg
pencatatan-buku-kia-659e23e812d50f6106107654.jpg
pencatatan-buku-kia-659e23e812d50f6106107654.jpg

Mahasiswa KKM UIN Malang kelompok 210 melaksanakan program kerja dengan harapan dapat membantu posyandu Desa Petungsewu dalam menyukseskan kegiatan untuk mencegah terjadinya stunting serta penyakit lain yang dapat terjadi pada balita serta lansia. Kami juga memberikan tambahan berupa susu kemasan sesuai kebutuhan untuk semua balita. "Terima kasih karena sudah memberikan susu sebagai tambahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)", ujar Bu Lamsri selaku Kader Posyandu Petungsewu Timur. Hal ini diharapkan dapat menjadi pencegah stunting baru dan gangguan gizi lainnya karena salah satu cara pemberian makan bayi dan balita yang benar adalah dengan memastikan bayi dan balita untuk selalu mendapatkan sumber protein hewani. Keunggulan protein hewani adalah memiliki komposisi asam amino esensial yang lebih lengkap dibandingkan protein nabati. Terdapat banyak pelajaran yang kami dapatkan dari pelaksanaan kegiatan ini. Kami juga menjadi lebih bersemangat untuk belajar dan menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa yang nantinya akan mengabdi untuk masyarakat.

Sumber:

(2017) Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting. Jakarta, Indonesia. Available at: https://siha.kemkes.go.id/portal/files_upload/Buku_Saku_Stunting_Desa.pdf (Accessed: 09 January 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun