Mohon tunggu...
Nature

Pengalaman Kebudayaan di Desa Sendangmulyo

31 Oktober 2018   00:04 Diperbarui: 31 Oktober 2018   01:22 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Live in merupakan kegiatan yang dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan masyarakat yang berbeda (status sosial ekonomi budaya) dalam kehidupan nyata. Para mahasiswa akan diminta tinggal bersama dengan masyarakat desa untuk beberapa hari beberapa malam, untuk belajar dan mengalami serta menghayati kehidupan dalam kondisi yang berbeda dengan lingkungannya sehari-hari secara langsung.

Perkenalkan saya mahasiswi Universitas Atma Jaya Jakarta program studi Management angkatan 2018. Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya selama kegiatan live ini di Desa Sendangmulyo, Sleman, Yogyakarta. Pada tanggal 19-Oktober-2018 kami seluruh mahasiswa-mahasiswi program studi management melakukan live in. Pada pagi hari saya mulai bersiap-siap dengan penuh semangat untuk mengikuti kegiatan ini. Sesampainya saya di kampus, saya langsung bergabung dengan teman-teman untuk menunggu keberangkatan. Sebelum berangkat kami melakukan absensi serta pengecekan barang bawaan, dilakukan pengecekan barang bawaan karena mahasiswa dilarang untuk membawa senjata tajam serta barang-barang yang tidak berguna utnuk kegiataan ini. Setelah itu kami melakukan foto bersama sebelum meninggalkan kampus dan berangkat menuju desa tempat kami melakukan kegiatan live in. seusai foto bersama kami diarahkan untuk naik ke dalam bus. Kami berangkat dari kampus Universitas Atma Jaya BSD menuju ke Desa Sendangmulyo sekitar pukul 14:00. Perjalanan menuju desa tersebut memakan waktu 15 jam 30 menit. Dalam perjalan saya sangat menggunakan waktu istirahat saya sebaik mungkin. Dalam perjalanan kami melakukan pemberhentian di rest area. Setalah melakukan pemberhentian di rest area kami diberitahu masuk kembali ke dalam bus untuk melakukan perjalanan selanjutnya. Tak terasa waktu cepat berlalu, pada pulu kurang kebih 03:30 pagi kami pun akhirnya sampai di Desa Sendangmulyo. Seluruh mahasiswa langsung digerakkan untuk mengambil barang bawaan yang diletakkan di bagasi bawah bus setelah itu menuju ke balai desa.  Saat berada di balai desa kami diberitahukan untuk mengikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan panitia. Sesampainya kami di balai desa kami diberi informasi untuk menunggu kendaraan yang akan menjemput dan mengantar kami ke dukuh-dukuh sampai pukul 05:30. Saat sedang menunggu saya mengajak teman saya untuk melihat keadaan diluar balai desa karena di depan balai desa terhampar lahan sawah yang hijau. Saat sedang melihat-lihat sawah yang hijau kami diberitahu untuk kembali masuk ke dalam balai desa karena ada beberapa informasi yang akan disampaikan. Saat kami berada di dalam gedung balai desa kami diberi informasi sekaligus acara pembukaaan dan penerimaan mahasiswa-mahasiswi kepada bapak kepala desa. Saat diacara tersebut kami diberi informasi tentang desa tersebut bahwa Kegiatan Perekonomiannya antara lain pertanian, belut goreng, kerajinan anyaman besek dari bambu, kerajinan bambu anyaman hias. Jenis tanaman pertanian di desa ini adalah padi, kelapa, dan pisang. Serta bapak kepala desa juga memberikan informasi bahwa tanggal 23 Oktober adalah ulangtahun desa yang akan diadakan kegiatan Merti Desa yang artinya Ucapan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara penampilan wayang pada malam hari dan juga pawai gulungan .

Selesai dengan acara pembukaan dan penerimaan mahasiswa-mahasiswi kami melanjutkannya dengan sarapan sembari kami juga menunggu kendaraan yang akan menjemput kami untuk diantar ke tempat dukuh tempat tinggal kami. Setelah menunggu kendaraan akhirnya kami pun dijemput juga, saat itu juga kami bergegas menaiki kendaraan tersebut. Dalam perjalan menuju dukuh kami melihat hal-hal yang tidak biasa kami liat juga seperti lahan sawah yang luas, serta rumah-rumah masyarakat yang sederhana. Sesampainya di dukuh sembuhanlor kami diturunkan di pertigaan jalan yang merupakan pos dari warga untuk ronda ditiap malamnya. Saat sampai dan diturunkan di tempat itu kami langsung menuju rumah tempat tinggal kami selama beberapa hari nanti. Sesampainya di depan rumah rumah tersebut saya bersama teman sekelompok saya disambut dengan baik-baik. Bapak dan ibu memliki 2 orang anak, pekerjaan bapak adalah seorang petani sedangkan ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga. Saat itu kami sekelompok berbincang-bincang bersama keluarga di ruang tamu. Setelah berbincang-bincang kami memulai kegiatan kami dengan membersihkan diri terlebih dahulu dan membantu ibu untuk membersihkan rumahnya. Saat makan malam kami sekelompok diundang makan malama bersama di rumah pak dukuh, betapa serunya kami makan malam bersama. Untuk setiap malamnya kami selalu makan bersama di rumah pak dukuh.

Keesokan paginya kami melakukan kegiatan seperti biasanya membantu ibu di rumah dan membersihkan kamar. Setelah itu kami mengikuti kegiatan yang ada di dukuh tersebut, kami sekelompok ikut memeriahkan ulangtahun desa dengan cara menonton pawai Merti Desa (Ucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa) di balai desa, saat itu banyak masyarakat yang ikut memeriahkan ulangtahun desa. Pada malam harinya kami juga mengikuti kegiatan di balai desa yaitu menonton wayang. Kami para mahasiswa sangat antusias untuk datang ke balai desa agar bisa menonton pertunjukan wayang, namun kami tidak sampai selesai menonton wayang tersebut dikarenakan  tempat tinggal kami jauh dan dengan harus kami pulang ke rumah terlebih dahulu.

Pada hari kedua kami melakukan kegiatan di luar rumah bersama teman-teman, kami melakukan perjalanan ke sawah serta melihat pemandang sawah yang indah. Pada malamnya kami dikumpulkan lagi di rumah pak dukuh sebagai malam terakhir kami bersama. Di tempat itulah kami berbincang-bincang bersama sekaligus mengucapkan kesan kami saat berada di sembuhanlor. Akhirnya sampailah kami di hari terakhir di Desa Sedangmulyo. Pada paginya kami mengunjungi Goa Maria dengan menggunakan kendaraan kereta mini. Setelah itu kami kembali lagi ke rumah untuk bersiap-siap pulang ke Jakarta. Saat waktu berpisah telah tiba kami mengucapkan terima kasih pada ibu dan bapak yang telah bersedia memberikan kami tempat tinggal. Kami juga memberikan sembako kepada keluarga tersebut. Lalu kami menuju ke balai desa untuk melakukan kegiatan kami terakhir di desa ini. Sekian pengalaman perjalanan live in di Desa Sendangmulyo, banyak pelajaran yang bisa saya ambil di desa ini yaitu keharmonisan warga,dan semangat yang tinggi untuk bekerja. Terima kasih Sendangmulyo

Enjel Purba

2018-01510051

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun