Ibu adalah orang yang mengandung dan melahirkan kita sebagai anak-anaknya. Dengan penuh kasih sayang kita dibesarkan. Sentuhan-sentuhan lembut seorang ibu dalam membesarkan anaknya mempengaruhi jiwa anaknya. Segarang apapun seorang anak, pasti ada sisi yang lembut penuh kasih sayang seperti ibunya.
Apa yang dilakukan ibu terhadap kita tidak terlepas karena rasa suka cita, kasih sayang dan perasaan bangganya. Tak pernah seorang ibu menyesal karena memiliki anak yang tiap hari mulai dari kecil hingga dewasa selalu merepotkan hidupnya. Tetapi sebaliknya, semua itu dilakukannya dengan penuh ketulusan dan bahkan dengan perasaan bangga yang mungkin tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Sebab, pada hakekatnya, semua itu adalah sebuah kemenangan bagi seorang ibu dalam hidupnya.
Ada beberapa moment penting bila dirunutkan menjadi moment kemenangan bagi seorang ibu. Moment-moment itu barangkali tidak bisa dilupakan bagi seorang ibu. Pada saat-saat tertentu seorang ibu sekali-kali mengingatkankanya.
1.Saat mengetahui positif hamil
Salah satu kodrat seorang perempuan yang tidak akan pernah terjadi pada seorang laki-laki adalah hamil. Semua perempuan yang sudah menikah pasti mengharapkan ini terjadi. Ada yang beranggapan, belum sempurna seorang perempuan bila setelah menikah belum juga hamil. Sehingga banyak para isteri yang belum hamil berusaha agar diberi kepercayaan untuk hamil. Misalnya, berobat ke dokter, bahkan ada yang ke dukun dan melakukan ritual-ritual tertentu agar segera mendapat kehamilan.
Ketika seorang isteri (baca: Ibu) pertama kali mendengar informasi positif hamil maka tidak bisa dibayangkan begitu gembiranya mereka. Â Rasa syukur, bahagia, senang, gembira bercampur baur. Mungkin tidak ada kata yang dapat digambarkannya. Saya kira, ini adalah kemenangan yang luar biasa bagi seorang ibu. Apalagi, kehamilan anak pertama dan sudah menunggu lama. Rasa senang pasti berlipat-lipat ganda.
2.Saat melahirkan
Momen ini juga merupakan momen yang tidak akan pernah dilupakan oleh seorang ibu. Karena, selama pasti merasa sangat was-was. Saya yakin, meskipun kadang tidak pernah diungkapkan. Hari-hari menanti tibanya kelahiran pasti ada perasaan khawatir yang bercampur aduk. Bukan hanya karena dia akan mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan. Saya yakin, seorang ibu sejati tidak begitu  memikirkan kesalamatan diri tetapi bagaimana anak yang dikandungnya lahir dengan selamat. Apalagi sudah Sembilan bulan menunggu. Ibu pasti merindukan bagaimana bentuk wajah dan fisik anak yang dilahirkannya. Kalau masalah jenis kelamin barangkali dengan teknologi kebidanan saat ini dapat dengan mudah diketahui.
Ketika persalinan dapat dilakukan dengan sempurna, ini juga merupakan momen kemenangan bagi seorang ibu. Kita dapat bayangkan bagaimana perasaan senang seorang ibu pada saat-saat seperti ini.
3.Fase munyusui
Saat menyusui juga tidak boleh kita katakan sebagai momen biasa-biasa saja. Bagaimana setiap malam, saat orang lain tertidur lelap. Tetapi seorang ibu tetap terjaga ketika anaknya menangis karena kehausan. Seorang Ibu pasti merasa sangat senang bila mampu member ASI ekslusif kepada anak yang tercinta. Meskipun, terkadang dengan alasan tertentu tidak bisa memberi ASI, tetapi  saat membuat susu untuk anaknya pasti memiliki perasaan senang dan bahagia. Sampai pada masanya, saat anak-anaknya sudah mandiri tidak menyusui lagi pasti seorang ibu merasakan perasaan lega karena fungsi sebagai ibu menyusui telah dilewatinya.
4.Menjaga Anak tetap sehat
Betapa gelisahnya seorang ibu bila mendapati anaknya kurang sehat atau sakit apalagi harus dibawa ke rumah sakit. Tidak ada seorangpun yang paling gelisah kecuali seorang ibu. Apapun pasti akan dilakukannya agar anaknya tetap sehat. Â Ketika anaknya berangsur sembuh, perasaan bersyukur dengan khitmat akan terucap dari seorang ibu. Saya kira, momen ini juga adalah momen kemenangan bagi seorang ibu.
5.Saat anak masuk sekolah
Setelah dengan telaten menjaga anaknya hingga saat anak masuk fase sekolah. Mulai dari masuk PAUD (barangkali) sampai masuk kuliah hanya hati seorang ibu teramat sangat berbahagia. Karena anak-anaknya sudah semakin besar. Pada fase ini, semua orang tua (ayah dan ibu) ada diliputi rasa cemas. Apakah anak-anaknya mampu mengarungi hidup dengan berbagai tantangan yang akan dihadapinya. Doa dan air mata akan terus beriringi dilakukan untuk keberhasilan anaknya. Ketika semuanya berhasil dilakukan saya kira tidak ada orang tua yang tidak merasakan senang dan bahagia.
6.Saat anak-anaknya menikah
Sempat menyaksikan anak-anaknya menikah merupakan momen kebahagiaan yang luar biasa bagi orang tua termasuk ibu. Tidak ada orang tua yang tidak menitikan air mata bahagia ketilka menghantar anaknya kedunia yang lebih mandiri. Saya kira, semua orang tua pasti ada pertanyaan dalam hati, apakah anak-anaknya mampu mengarungi bahtera rumah tangga dengan sukses dan bahagia?. Momen ini juga momen kemenangan bagi orang tua terutama ibu.
7.Saat menimbang cucu
Saya melihat rawut kebahagiaan ketika orang tua saya menanti kelahiran seorang cucu. Begitu senang mereka. Bahkan ada yang tidak mau jauh-jauh dengan cucu dari anak-anak yang dia cintai. Terkadang kasih sayang seorang kakek atau nenek lebih besar dibandingkan dengan orang tuanya sendiri. Tetapi itu semua gambaran kasih sayangnya yang luar biasa kepada kita sebagai anak-anaknya. Hanya saja mereka mengekspresikannya kepada cucu mereka yang merupakan anak kita.
Saya kira, masih banyak momen lain yang dapat kita katakana sebagai momen kemenangan bagi seorang ibu. Kenapa ibu, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Ayah, karena ibulah yang mengandung anak-anaknya sampai Sembilan bulan. Kemudian, ibulah yang selalu berada di garda pertama menyentuh perasaan seorang anak hingga dewasa.…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H