Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mentertawakan Kandidat Ketua Umum Partai Demokrat

19 Mei 2010   03:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:07 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_144483" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi Gbr dari KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO"][/caption]

Bila tidak ada halangan apa-apa semisal gempa bumi atau tanah longsor di Bandung tanggal 21-23 Mei 2010 ini, kemungkinan Partai Demokrat yaitu partai yang masih seumur jagung dibandingkan dengan partai-parta lain itu akan mengadakan kongres kedua. Agenda utama kongres kali ini adalah memilih ketua Umum yang baru menggantikan Hadi Oetomo. Karena itulah dalam kurun waktu satu bulan terakhir ini terlihat di media-media massa muncul beberapa nama yang berkeinginan untuk menjadi kandidat ketua umum. Tidak seperti pada pemilihan ketua umum sebelumnya para kader partai democrat kelihatan tidak begitu bergairah (ramai) mempromosikan diri menjadi calon kandidat. Tetapi kali ini kelihatan sangat berbeda,para kader terutama mereka yang ingin menjadi ketua umum partai demokrat cukup bergairah untuk mempromosikan diri. Bahkan sudah terasa ada aroma-aroma yang tidak sedap antara satu kandidat dengan kandidat lainnya.

Kenapa suasana berbeda antara kongres kali dengan kongres-kongres partai democrat sebelumnya? Tentu jawaban yang paling masuk akal adalah karena sang Punggawa Partai Berlambang Diamond Biru itu sudah tidak mungkin lagi untuk dipilih kembali menjadi kandidat calon presiden pada pemilu 2014. Jadi sudah barang tentu hal ini sangat memberi efek yang cukup besar kepada mereka-mereka yang akan terpilih menjadi Ketua Umum Partai. Bahkan dengan posisi sebagai ketua umum partai berwarna biru itu, dapat melirik atau hanya tinggal satu langkah lagi untuk menjadi kandidat calon orang nomor satu di negeri yang berpenduduk lebih 200 juta jiwa ini.

Sampai saat ini kader partai yang telah diketahui memiliki “birahi” besar untuk menjadi ketua umum partai Demokrat ada tiga nama. Pertama, Andi Alfian Malaranggeng (AM); kedua, Anas Urbaninggrum (AU) dan ketiga, Marzukie Alie (MA). Ketiga calon kandidat yang disebut-sebutkan ini sama-sama mengklaim telah didukung oleh sejumlah DPC di seluruh Indonesia.

Hal lain yang paling menarik dari ketiga kandidat calon ketua umum partai democrat adalah mereka juga sama-sama mengklaim telah mendapat restu dari sang “Icon” Partai yaitu Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono. Di setiap kesempatan terutama AM dan AU (AM sepertinya memilih low profile), mengakui mereka-merekalah yang paling pantas menjadi ketua umum partai karena alam pikiran mereka (maksudnya visi dan misi) sesuai dengan keinginansang Pembina Partai itu. Jadi kesimpulan yang terbaca dari argument-argumen yang ada, mereka-merekalah yang mampu mewakili atau dengan kata lain perpanjangan tangan dari Bapak SBY. Sehingga dengan demikian, jika mereka akan terpilih akan dapat melanjutkan kesuksesan partai seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya.

Memang kita harus akui bahwa dalam partai harus ada seorang leader yang kuat sebagai imej partai. Dalam hal ini, partai democrat memang tidak terlepas dari seorang yang bernama Soesilo Bambang Yudhoyono. Kharismtik SBY selama ini tidak dapat disangkal lagi. Keberhasilan partai democrat dalam pemilu sebelumnya tidak terlepas dari kharismatik seorang SBY. Artinya, bila para kandidat ketua umum partai politik itu dengan terang-terangan melepaskan imej dari keberadaan sang Ketua Pembina yang notabenenya sebagai Incumbent, maka itu sama artinya sebagai upaya bunuh diri.

Tetapi yang membuat banyak orang mengelitik bahkan sampai tertawa ketika melihat performa yang diperlihatkan oleh para kandidat itu. Setiap perdebatan yang kita lihat, misalnya pada saat today dialog metro tv tadi malam (18/5), yang diwakili oleh tim sukses masing-masing kandidat, mereka selalu berbicara diseputar restu-restuan melulu. Seperti anak-anak kecil yang takut bermain di halaman rumah bila tidak ada restu dari bapak dan ibunya. Sehingga tidak ada ide cerdas yang ditonjolkan. Mereka begitu takut bila ada anggapan mereka tidak ada restu dari “Bapak SBY”.

Menurut penilaian kita, semua calon kandidat ketua umum partai democrat sepertinya ingin memperlihatkan imej yang santun, manut seperti seorang anak kecil yang harus selalu mematuhi titah orang tuanya. Bila sedikit tidak santun mereka takut dicap sebagai anak yang durhaka. Sehingga kapasitas mereka sebagai mana yang dikenal masyarakat selama ini sepertinya hilang begitu saja. Terkesan hanya ada “manut-manutan” dan “monggo-monggoan” saja. Berakting seperti seorang artis sinetron yang sedang memerankan sebuah drama rumah tangga. Maka tidak berlebihan, banyak orang yang tertawa lucu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun