Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lampu Depan Mobil Sebaiknya Tak Diizinkan Menggunakan Lampu Kristal

13 Juli 2011   15:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:42 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Memang mobil baru dengan aksesoris yang bagus adalah dambaan bagi semua pemilik mobil. Tak kecuali lampu depan mobil. Mungkin menggunakan lampu biasa apalagi mobil baru tidak enak dipandang. Atau memang dari sononya, produsen mobil sengaja merancang lampu depan mobil sedemikian rupa sehingga terkesan mewah. Tujuannya untuk menambah daya tarik para konsumen. Karenanya, banyak sekali mobil pribadi saat ini baik baru maupun tidak baru lagi lampu depannya menggunakan lampu kristal.

Menggunakan lampu kristal itu memang kelihatan sangat mewah. Kesan mewah bukan hanya terlihat pada malam hari saat lampu menyala tetapi juga siang hari saat lampu tidak meyala. Ketika lampu itu terkena cahaya matahari biasnya begitu kelihatan bersih dan wah. Pasti bagi pemiliknya merasa sangat bangga. Dan sudah sepantasnya begitu karenaitu adalah hasil jerih payah pemiliknya.

Tetapi permasalahannya ketika malam hari. Mungkin bagi pemilik mobil dengan lampu depan kristal sangat menyenangkan. Apalagi, pancaran lampu kristal begitu putih bersih, beda dengan lampu mobil biasa yang terkesan sedikit redup dan cahayanya agak kekuningan. Cahaya dari pancaran lampu kristal ini membuat pemilik mobil (sopirnya) begitu mudah melihat jalan dengan cahaya yang terang benderang di malam hari. Sebaliknya, bagi pengguna jalan lain menggunakan mobil dengan lampu biasa apalagi mereka pengendera sepeda motor yang berlawanan arah sangat tersiksa karena pancaran lampu kristal sangat menyilaukan mata.

Persoalan itu sudah menjadi bahan pembicaraan sebagian orang yang pernah merasa akibat senteran lampu kristal itu. Seorang teman pernah menceeritakan pengalamannya bahwa dia hampir saja menabrak penjalan kaki karena matanya silau saat berhadapan dengan lampu mobil di depannya menggunakan lampu kristal. Katanya, berhadapan dengan mobil yang menggunakan lampu kristal itu kita harus benar ekstra konsentrasi dan hati-hati.

Kejadiannya ini hampir sama dengan sepeda motor yang digunakan oleh sebagian anak-anak muda dengan lampu belakang (lampu stop) bukan warna merah tapi warna terang menyala. Begitu banyak pengendera kenderaan yang dibelakangnya terganggu. Masalah ini pernah mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian. Bahkan saya melihat saat razia, pihak kepolisian langsung memecahkan lampu belakang agar diganti dengan yang ideal dan tidak mengganggu. Bukan berarti kita mengharapkan hal sama seperti itu untuk mobil yang menggunakan lampu kristal. Tetapi paling kurang pihak kepolisian menghimbau atau mungkin tidak mengizinkannya sama sekali. Sehingga sama-sama aman menggunakan jalan raya terutama pada malam hari***(DJH)./ www.husita.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun