Tentu saja, salah satu suara-suara yang gencar terdengar adalah pertanggungjawaban dari PSSI sebagai induk organisasi sepakbola Indonesia.Â
Salah satu tuntutan yang terdengar adalah diminta mundur ketua umum PSSI yang saat ini dipimpin Muhammad Iriawan atau yang dikenal Iwan Bule beserta jajaran komite eksekutif Exco PSSI.
Mengenai tuntutan mundur ketua umum dan kepengurusan masa Iwan Bule ditolak mentah-mentah, baik oleh ketum sendiri maupun jajaran Exco.Â
Dalam salah satu sebuah diskusi panas di Metro TV yang bertajuk "Tak Ada Bola Seharga Nyawa" pada Kamis (6/10/2023), salah satu narasumber yang juga pengamat sepak bola Tommy Welly alias Bung Towel meminta pertangungjawaban PSSI dalam tragedi Kanjuruhan.Â
Bahkan Towel dengan tegas meminta para pengurus mundur sebagai salah satu bentuk tanggungjawab.Â
Tetapi langsung Ahmad Riyadh yang menjadi tamu menanggapikeras dengan mengatakan: "Enak aja, Mundur!". Pihak PSSI berdalih dengan mundur gegara tragedi Kanjuhuran justru melepaskan tanggungjawab.
Namun demikian, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah merilis laporannya. Dalam laporan lebih dari seratus halaman yang akan diserahkan kepada Presiden itu, salah satu poinnya meminta pengunduran kepengurusan PSSI sekarang sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas banyaknya jatuh korban (Poin ke 5 kesimpulan TGIPF tragedi Kanjuruhan).
Melihat tanggapan menolak mundur ketua umum beserta jajaran Exco PSSI selama ini. Maka, kesimpulan TGIPF tersebut dapat dikatakan sebagai antitesis bagi kepegurusan PSSI era Iwan Bule dan kawan-kawan. Entahlah, kita menunggu kelanjutannya. (**dj).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H