Pertandingan Matchday FIFA antara Timnas Indonesia melawan tim tamu Curacao sudah berlangsung. Terlepas menang kalah, melihat perlawanan yang diberikan Garuda perlu diberi ancungan jempol. Sebab melihat dari ranking FIFA yang terpaut jauh, memang dapat dipastikan Garuda tidak mudah mengalahkan Curacao.Â
Sepanjang permainan yang telah berlangsung, satu hal yang terlihat kelemahan Timnas adalah:
Pertama; postur tubuh pemain Indonesia kalah dari pemain Caracao. Sehingga sepanjang permainan pemainan Indonesia kalah body cas. Sehingga Egy Maulana dan kawan-kawan kerapkali jatuh.
Kedua, para penyerang dari curacao memiliki kecepatan lebih dibandingkan pemain Indonesia, sehingga ketika terjadi serangan balik pertahanaj Indonesia agak kucar-kacir. Meskipun demikisn, kecuali pada menit ketujuh yang menghasilkan gol para pungawa pertahanan sudah mampu mengatasinya.
Ketiga, keakuratan dan kecepatan tendangan penyerang Curacao ke dalam kotak finalti menjadi  hal yang perlu membuat kerepotan lini pertahanan Indobesia. Tetapi pada 25 menit permainan sudah dapat diantispasi.
Keempat, setelah 15 menit babak pertama, timnas sudah mampu nemgimbangi permainan Curacao sehingga banyak peluang yang meskipun belum berbuah gol.
Kelima, setelah rehat babak pertama, memasuki babak kedua, Â kelihatan pemain Indonesia sudah lebih percaya diri. Selain itu sudah mampu membaca permainan Curacao. Sehingga dengan kerjasama yang apik, Dimas Drajat mampu mencetak gol.
Saya yakin, bila Timnas konsisten dengan permainan pada awal babak kedua. Bukan tidak mungkin akan menambah gol. Apalagi tim Curacao sudah kelihatan penurunan dari fisik mereka.
Hal-hal lain tergantung pada penilaian kita masing-masing. Harapannya adalah Timnas Indonesia terus tampil dengan performa terbaik dan mampu menjanjikan dipiala Asia tahun depan. Bravo Garuda...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H